SB 7

6.5K 538 77
                                    


Haiii gesss...
Saga comeback..
Maap semalam nuna lembur lagi..
Jadi gak bisa update karena bayak yang harus di edit..
Kuyy baca babang Saga..
Jangan lupa tinggalkan jejak!!
Hati-hati kesenggol Typo!

°°°•••°°°

"Bukankah itu inginmu?"

Air mata Ruqa meluruh.

"Jika aku minta maaf apa kakak akan memaafkan aku?"

"Jika aku memohon untuk berada di sampingku apakah kakak akan tetap tinggal?"

"Jika aku butuh seseorang untuk tempatku berlindung apa kakak akan berdiri disampingku?"

"Tidak, Ruqaya. Untuk apa jika kamu tidak bahagia bersamaku. Jadi aku memintamu memilih yang kamu inginkan, untuk kebahagianmu"

"Aku memilih untuk bersama kakak"

"Apakah itu demi bunda Lagi? Ya Tuhan. Aku mohon Ruqaya, lakukanlah kali ini demi dirimu. Tak perlu merasa harus balas budi. Aku tak bisa memaksamu hidup bersamaku lagi jika kamu tak lebih menganggapku sebagai kakak sepupu. Kau memperhatikanku sama halnya dengan yang kau lakukan pada Kalan. Bahkan aku tak melihat tatapan cemburumu atas apa yang kau lihat tadi, aku menyerah Ruqaya"Lirih Saga tanpa tenaga.

Ruqa mengepalkan tanganya. Bahkan ia sudah merendah dan mengiba, namun Saga masih juga tak peka.

"Kakak terlalu jahat! Untuk apa menahanku selama ini, untuk apa kakak memperdulikan aku, untuk apa memberikan semua perhatian itu, bahkan aku hanya tetap diam di saat kakak melontarkan kata-kata menyakitkan. Sekarang kakak bilang menyerah?"Tanya Ruqa mencoba melepas sesak di dadanya bersama air mata yang lolos.

"Jadi, sebagai apa aku selama ini?" .

Saga menatap nanar wajah basah Ruqa di hadapanya. 

"Atau kakak masih membenciku? masih mengira aku benar-benar sudah meyerahkan diriku pada orang lain?"

Tak di sangka, Saga langsung menarik Ruqa kedalam dekapannya.

"A-aku lebih membenci diriku sendiri.." Lirih Saga di telinganya.

Canggung. Itulah yang terjadi di antara Saga dan Ruqa. Setelah insiden Saga memeluknya di depan pintu tadi.

"Aku tidak akan bisa melepasmu Ruqaya, jika aku bisa aku sudah melakukanya dari dulu bahkan sebelum kamu meminta cerai"

Kata-kata itulah yang membuat Ruqa membiarkan Saga mengekor masuk ke dalam rumahnya. Sekarang ia tengah menemani lelaki itu makan malam.

Hanya mereka berdua di rumah. Kalan pergi tour dalam rangka acara perpisahan di sekolahnya.

"Apa kamu takut tidur sendirian dirumah?"Tanya Saga saat ia selesai makan malam.

Ruqa menatap bingung, apakah lelaki itu akan pulang kerumah bundanya?

"Aku harus ke apartemen, karena besok subuh akan ke Bandung"

Bigini sajakah komunikasi mereka?Apa masalah mereka sudah selesai? Bukankah seharusnya mereka masih butuh waktu untuk sekedar bercerita melepasakan segala kegundahan dan menceritaka isi hati masing-masing.

Lalu Saga bilang apa tadi? ia takut dirumah sendirian? Apakah seperti itu sikap seorang suami pada istrinya?, Ayolah sepertinya hanya Ruqa yang terlalu berharap banyak disini.

Ruqa mencoba melapangkan hatinya. Tak apa, ia kembali mencoba mengalah. Sampai pada titik ini saja rasanya hubungan mereka sudah mencapai kemajuan.

SARJANA BUCIN[18+](END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang