Hari ini Merwindra akan mengikuti sebuah acara pertemuan yang di adakan oleh kolega nya. Meski rasanya sangat malas, dia tetap memenuhi undangan itu. Setidaknya sekedar formalitas, datang sedikit berbincang kemudian pulang.
Dia tidak akan pergi sendiri, Gulfino akan ikut untuk menemaninya nanti. Anak itu sempat menolak, sebab pribadinya yang interovert agak susah berinteraksi di keramaian. Apa lagi di sana tidak ada satu pun orang yang dirinya kenal.
Pertemuan ini adalah sebuah pameran yang memang di adakan di setiap tahun nya. Pameran besar-besaran yang memang di khususkan untuk orang-orang kelas atas.
"Kim apa kau sudah memberikan baju yang ku siapkan untuk di pakai oleh Gulfino?" Tanya Merwindra yang kini sedang sibuk merapikan penampilan nya.
"Sudah Tuan, nyonya Gulfino juga sedang siap-siap."
"Katakan pada nya aku menunggu di bawah."
"Baik Tuan."
Di sisi lain, di kamar yang lain nya. Gulfino sibuk memandang dirinya di cermin berkali-kali. Pakaian ini memang cocok untuk nya, tapi sedikit membuat nya merasa tidak nyaman. Sebab pada bagian belakang sangat terbuka lebar, menampilkan bagian punggung hingga pinggang nya. Meski penampilan nya tidak jauh dari kemeja biasa.
(Author udah cape obrak Abrik pin buat cari baju yang sama dengan fantasinya author ini, tapi gak nemu. Jadi kalian bayangin aja.)
Tok...tok... tok...
"Permisi nyonya.."
Gulfino membalik tubuhnya "Iya?"
"Tuan Merwindra sudah menunggu di bawah."
"Baiklah, katakan pada nya sebentar lagi aku akan menyusul."
Kim mengiyakan, setelah merunduk sekilas ia beranjak dari sana. Menunggu Gulfino bersiap-siap di bawah bersama Tuan besar nya.
Berkemas lama tidak hanya terjadi pada perempuan, itu yang Kim fikirkan ketika melihat Gulfino tadi. Hanya memakai baju anak itu membutuhkan waktu yang sangat lama.
Pada akhirnya Kim dan Merwindra menunggu Gulfino di bawah bersama. Kim sudah mengatakan pada Merwindra bahwa Gulfino akan turun sebentar lagi. Dan...
Yah, tak lama Gulfino keluar dengan balutan kemeja yang terbuka pada bagian belakang dan celana bahan. Kedua nya tampak serasi malam ini dengan pakaian yang senada.
Hitam.
Merwindra menatap Gulfino dari atas hingga bawah, dia menyunggingkan senyum puas nya. Gulfino tidak pernah gagal, anak itu selalu membuatnya terkesima.
Dia berjalan mendekat, kemudian merangkul lengan kokoh Merwindra "Aku sudah siap."
"Sangat lama... seperti wanita."
"Aku membutuhkan waktu lama untuk bersiap, tapi itu tidak sia-sia kan? Kau terpesona setelahnya."
"Aku selalu terpesona, bahkan ketika kau tidak menggunakan pakaian."
Gulfino menoleh dengan mata yang melotot "Dasar mesum!"
Kemudian memasuki mobil yang sudah di buka kan oleh Kim sejak tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Merwindra || MewGulf
FanfictionMerwindra, si dingin irit bicara itu akhirnya luluh saat sosok Gulfino si cerewet yang ceria datang ke kehidupannya secara tak terduga. Seperti kisah pangeran dan sepatu kaca. Keputusan Gulfino untuk membantu sahabatnya Mild memata-matai kekasih boc...