Sekarang adalah hari senin dimana semua murid melakukan upacara."Ayo Sin kelapangan yang lain udah pada keluar" ujar Mika pada Sindi yang masih ubrak abrik tas
"Aku lupa bawa topi Mik" melas Sindi
"HAH YANG BENER AJA BISA KENA HUKUM YANG ADA LO." pekik Mika
"yaudah gapapa, ayo kelapangan" ujar Sindi
"Semoga aja lo gak ketauan pak Bimo si guru bk cerewet itu, dia kalo udah kasih hukuman ngeselin parah katanya" ujar Mika berjalan kluar kelas bersama Sindi
"Hush gak boleh gitu" kekeh Sindi
Saat ingin sampai dilapangan mereka bertemu dengan Daniel bersama teman teman nya.
"Eh neng Mika ketemu lagi kita" ucap Zalfa cengengesan
"Sok akrab" ujar Mika mengibaskan rambut nya
"Jahat banget gak boleh gitu sama calon pacar" ujar Zalfa cemberut
"Jijik banget Zal" ujar Renjuna menoyor Zalfa buat sang empu menatap nya sinis
"Sory aje nih bang gue udah punya suami noh si jung jaehyun lagi cari nafkah dikorea" pede Mika
"Yaelah dia tau lo idup aja kagak, dari pada sama plastik mending sama gue." ucap Zalfa buat Mika melototkan mata nya
"Bego lo nyari masalah ama kpopers." bisik Renjuna
"Yakan bener itu tuh plastik kok didemenin." ujar Zalfa
Dengan kesal Mika mencubit lengan Zalfa.
"Heh palstik plastik sok iye banget lo dia yang ganteng begitu dibilang plastik, trus lo yang remahan biskuit kaleng apa ? Limbah plastik gitu." sinis Mika
"Shh sakit anjir." ringis Zalfa mengusap lengan nya
"Haha Mampus." tawa Renjuna
"Diem lo." sebal Zalfa, sedangkan Arav cuma tersenyum tipis geleng geleng liat kelakuan temen nya
Sedangkan Daniel memperhatikan Sindi yang sedang tertawa dan menyadari kalo cewe itu sedang tidak memakai topi padahal itu wajib dihari senin.
"Upacara gak make topi?." Tanya Daniel buat Sindi menatap nya
" lupa bawa." ujar Sindi, Daniel mengangguk dan melepaskan topi nya.
"Pake." ujar Daniel memakaikan topi sekolah milik nya pada Sindi
Deg
Sindi bisa melihat wajah Daniel dengan jarak yang sedekat ini rasa nya tidak aman buat jantung nya.
"E-eh jangan nanti kamu dihukum." ujar Sindi ingin mengembalikan topi itu
" udah biasa." ujar Daniel dengan muka flat nya
"ANAK ANAK SILAHKAN LANGSUNG KUMPUL DILAPANGAN KARNA UPACARA AKAN SEGERA DIMULAI." suara guru dari lapangan.
"Kelapangan." ujar Daniel langsung pergi bersama temen temen nya buat barisan.
Saat Sindi sudah berada dibarisan nya tapi masih merasa gak enak karna takut Daniel ketauan dan kena hukum.
"Lo kenapa si gelisah amat." ujar Mika yang dibelakang dirinya.
"Aku takut dia dihukum Mik kan harus nya aku eh dia malah minjemin topi nya." ujar Sindi menoleh pada Mika
"Ya si tapikan itu kemauan dia." ujar Mika, buat Sindi menghela nafas.
Selama upacara ada pak Bimo guru Bk yang sedang memeriksa murid nya mengenakan atribut lengkap atau tidak.
"Kalian lagi kalian lagi berulah gak bolos upacara tapi atribut gak lengkap, cepat kedepan!." ujar pak Bimo menyuruh murid nakal nya itu
"Yang pentingkan kita ikut pak" ujar Zalfa
"Kita gak usah kedepan deh pak didepan panas tau, tar kulit saya yang putih ini jadi menghitam" saut Renjuna
"gak ada bantahan cepat kedepan atau orang tua kalian saya panggil" ancam pak Bimo
"Kedepan." ujar Arav dengan wajah datar nya
Mereka pun berjalan kedepan dan berbaris didepan murid yang lain.
"Tuh kan aku bilang juga apa." gumam Sindi menggigit jari nya
"Yaudah mau gimana lagi." saut Mika
Skip
Upacara selesai semua murid dan guru telah balik kekelas masing masing. Kini tersisa Daniel dan teman teman nya dilapangan bersama pak Bimo.
"Kelian tetap disini sampai pelajaran pertama selesai baru boleh kekelas!." Ucap Pak Bimo setelah itu pergi kekantor
Oh tentu dia gak bakal ninggalin anak bangor itu begitu saja. Udah pasti ada yang menjaga mereka yaitu osis.
"Cih dasar Bimoli bibir monyong lima senti" kesal Zalfa
"Ama bapak sendiri gak boleh gitu" ejek Renjuna
"Ogah dih" ucap Zalfa
"Berisik." Ucap Daniel menatap mereka tajam dan mampu buat mereka yang berdebat langsung diam.
"Galak banget kek mak tiri ya" bisik Renjuna
"Iya anjrit" bisik Zalfa
"Ekhem" dehem Arav, ngebuat Zalfa dan Renjuna cengengesan.
Gak lama muncul Sindi bersama Mika membawa botol minum.
"Em hai." Sapa Sindi pada mereka sedikit gugup memang
"Halo neng geulis ada apa dateng kepangeran yang sedang cosplay jadi ikan asin ini hm" ujar Renjuna langsung dapat sikutan dari Daniel.
"Shh sakit anjrit" ringis Renjuna
"Makanya lo gak usah betingkah." Ujar Zalfa ngetawain temen nya itu.
"Ekhem Ada apa" dehem Daniel menatap kearah Sindi
"Ini buat kamu, dan maaf karna minjemin topi ke aku kamu jadi dihukum." Ucap Sindi menunduk dengan tangan memberika botol itu pada Daniel.
Daniel maju berhadapan dengan Sindi dan mengangkat dagu perempuan itu agar menatap nya dengan lembut. Tanpa tau temen nya yang lain melongo karna sikap Daniel yang gak pernah mereka lihat.
"Gue udah bilang gapapa" ujar Daniel melepaskan tangan nya
"T-tapi tetep aja" demi tuhan Sindi tidak berani menatap Daniel karna tindakan cowo itu tadi buat jantung nya bener bener marathon.
"Terserah" ucap Daniel mengedikan bahu nya
"Ini terima dulu" ucap Sindi menyodorkan botol nya yang tak kunjung diambil
"Makasih" ujar Daniel tersenyum tipis mengambil botol itu.
"Nah karna gue bae dan cantik jelita nih lo smua kebagian" ucap Mika memberikan minuman itu pada teman Daniel yang lain.
"Thx" ucap Arav dengan muka flat nya
"Makasih" saut Renjuna
"Makasih ayang" ucap Zalfa mengedipkan sebelah mata nya
"Dih cacingan lo" ujar Mika bergedik ngeri
"Balik kekelas nanti ada guru" ucap Daniel mengusap puncak kepala Sindi dan terkekeh saat melihat cewe itu salah tingkah.
"Em o-oke kalo gitu aku duluan" ucap Sindi sedikit gugup langsung menarik lengan Mika untuk berjalan meninggalkan lapangan, karna salah tingkahnya.
"Woi woi sabar neng" ucap Mika geleng geleng.
"Lucu" gumam Daniel dan hanya didengar oleh Arav.
"Kejar kalo suka" ucap Arav menepuk bahu Daniel.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
The Part Of My Story
Teen FictionSindi Gracia Putri dia gadis yang lumayan pendiam. tidak seperti gadis lain disekolah nya yang friendly, dia lebih suka menarik diri dari keramaian tapi dibalik pendiam nya itu ada sesuatu yang slalu di Dia pendam. Bagaimana jadi nya jika Sindi dipe...