24

12 3 0
                                    

Daniel yang baru pulang langsung melempar tas nya kesofa dan mendudukan dirinya.

"ANAK LANANG PULANG SEKOLAH BUKAN NYA LANGSUNG KEKAMAR MALAH DIA NYANTAI DISITU ENAK YA" teriak Namira yang baru datang dari dapur.

"Capek mom" rengek Daniel

"Ck gak ada ya cepet pergi kekamar ganti baju sklian mandi awas sampe kamu gak ganti baju" ujar Namira

"Bawel banget si mommy sayang" ujar Daniel langsung berdiri mengambil tas nya

Tapi sebelum pergi ia sempatkan sebentar mencium pipi sang mommy.

"DANIEL KAPAN KAMU BAWA PACARMU ITU KERUMAH MOMMY MAU KENALAN" pekik Namira pada anak laki laki nya yang sudah diatas

"NEXT TIME MOM"  balas Daniel

"Dasar anak itu" gumam Namira geleng geleng

Dikamar.

Skip

Selesai mandi dan mengenakan kaos nya Daniel memilih untuk kebalkon kamar nya melihat langit sore.

"Langit nya bagus dia pasti suka kalo liat" ujar Daniel mengeluarkan handphone nya memotret langit yang lagi bagus itu dan send foto itu ke seseorang.

Sementara disisi lain

Dirumah Sindi sekarang ini sedang tidak ada orang tua nya hanya dia dan Devina.

"Ngapain lo" ujar Devina yang baru datang ketaman melihat Sindi yang sedang sendirian ditaman.

"Bisa liat apa yang sedang saya lakukan?" Ujar Sindi sambil menggoyangkan hp ditangan nya.

"Cih sok banget ya lo ternyata" decih Devina

"Bukan sok tapi kamu yang terlalu basa basi" ujar Sindi dengan tersenyum

"Well gue gak peduli dan jangan lo pikir gue terima punya sodara yang nerd kek lo itu gak banget woi" ujar Devina dengan bersedekap dada.

"Ternyata begini ya sifat asli nya" ujar Sindi menghiraukan ucapan Devina

"Ya dan asal lo tau gue gak akan pernah mau berbagi kasih sayang orang tua gue apa lagi sampe mama gak peduli sama gue karna lo" ujar Devina

"Gak perlu takut kalo mama anda akan lebih peduli sama saya karna dari dulu pun saya gak pernah dapetin itu. dan selamat kamu berhasil dapetin apa yang seharus nya saya, anak kandung nya dapetin itu" ujar Sindi

"Haha miris banget lo tapi bagus deh" ujar Devina

Sindi yang gak tahan dengan sikap Devina memilih untuk pergi kekamar nya.

Ia pikir Devina anak yang baik ternyata kluar juga sifat asli nya.

Sampai nya dikamar ia duduk dimeja belajar nya membuka hp nya ternyata ada pesan masuk dari Daniel.

"Dia ternyata inget aku suka langit" gumam Sindi senyum senyum sendiri.

Melihat pesan Daniel sedikit mengembalikan mood nya yang sempat rusak.

Padahal hanya disend foto langit tapi bisa membuat nya tersenyum.

Dan ya bahagia seorang Sindi ternyata sederhana itu.

Kring.....

Telpon berdering buat Sindi langsung mengangkat nya.

"Lagi apa?" Suara Daniel dari sebrang sana

"Duduk, kenapa" ujar Sindi

"Kangen kamu"

"Jangan becanda kita seharian tadi ketemu disekolah bahkan sebelum pulang masih bareng" ujar Sindi dengan senyum nya

Gak menutupi dia senang rasanya.

"Ish okay okay nanti malam mau temenin aku gakk"

"Temenin kemana"

"Jawaban mu cukup iya atau yes" ujar Daniel terkekeh

"Itu bukan pilihan Niel" Sindi ikut terkekeh

"Ya baiklah kurasa kamu bisa nemenin aku jadi sampai ketemu nanti malam ku jemput"

"Ya terserah" ujar Sindi

"Oke sayang aku matiin dulu ya mau kebawah"

"Bye cantik"

Tut..

Telpon dimatikan oleh Daniel. Sindi hanya geleng geleng sambil senyum senyum, ada ada aja tingkah kekasih nya ini pikirnya.

***

Skip malam

Baru keluar dari kamar nya Sindi sudah melihat mama nya bersama Devina juga papa sambung nya sedang diruang tamu.

"Mau kemana kamu jam segini" ujar Arum melihat anak nya yang sudah rapi seperti ingin pergi.

"Keluar" jawab Sindi melihat jam ditangan nya

"Kamu cewe tau gak pantes" saut Devina buat Sindi menoleh kearah nya dengan sebelah alis dinaikan.

"Benar kata saudara mu gak baik cewe kluar malam mau jadi apa kamu, mau seperti jalang diluar sana" ujar Arum

"Wow jadi anda nyamain saya dengan jalang diluar sana nyonya?" Kekeh Sindi tersenyum miring.

"Engga bukan gitu maksud mama" ujar Arum

"Sttt saya cukup tau aja dan untuk anda Devina saya harap anda gak mencampuri urusan saya mau gimana pun itu" ujar Sindi

"Dia itu sekarang jadi adek kamu, dia juga cuma ingetin kamu, kamu harus nya gak boleh begitu sama dia" ujar Arum

"Perlu saya tegaskan kalo saya anak tunggal dan gak pernah punya saudara kandung dan jangan harap saya menganggap dia Saudara saya"

"Oh ya jangan bersikap mama seolah olah adalah ibu yang baik karna ibu yang baik gak akan pernah menelantarkan anak nya dan memilih untung dahuluin orang lain dari pada anak kandung nya sendiri" ujar Sindi

"Aku masih memiliki rasa menghormati karna mama dan suami mama adalah orang tua ku dirumah ini meski dari kecil pun aku rasa nya kurang mendapatkan figur orang tua" ujar nya lagi

Setelah itu memilih untuk melanjutkan jalan nya kluar rumah.

Tbc

The Part Of My StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang