27

14 2 0
                                    

Terkadang manusia bisa begitu jahat saat bertindak tanpa berfikir lebih dulu.

___

Pagi ini Sindi sudah rapih dan ingin berangkat untuk sekolah. Tapi harus terpending karna mama nya.

"SINDI KAMU HARI INI GAK USAH SEKOLAH DULU, SINI KAMU MAMA HUKUM" bentak Arum menarik lengan Sindi

Sampai nya digudang Arum mendorong Sindi hingga tersungkur dan menampar pipi Sindi.

Plakk

"itu pantes buat kamu, kenapa kamu semalem mukul Devina cuma karna saudara kamu itu nasehatin kamu" ujar Arum

Sebelah Tangan Sindi mengepal dan menatap mama nya.

"aku gak pernah MEMUKUL Devina mah" ujar Sindi menekan kata memukul.

"kamu fikir saya percaya setelah saya melihat luka di pipi Devina" ujar Arum menjenggut Sindi dan menjedot kan kepala anak nya sendiri.

"MAH AKU DIFITNAH AKU GAK PERNAH BEGITU" ujar Sindi menaikan nada bicara nya

"BERANI KAMU BENTAK SAYA DASAR ANAK SIALAN MENYESAL SAYA MELAHIRKAN KAMU!" bentak Arum kembali menampar Pipi Sindi

"mama fikir aku gak menyesal lahir kedunia ini? Aku gak pernah bisa milih harus lahir dirahim siapa mah" ucap Sindi dengan mata berkaca kaca

Sindi gak mau mama nya melihat dirinya menangis.

"saya gak peduli, hari ini kamu tidak boleh keluar dari rumah dan jangan harap mendapat makanan itu hukuman mu" ujar Arum setelah itu pergi keluar gudang.

Sementara seseorang yang bersembunyi ditembok samping gudang langsung keluar dan tersenyum smirk saat melihat Arum telah pergi.

"menyedihkan Haha" Devina dengan tawa jahat nya melihat pintu gudang tertutup.

Setelah itu ia memilih buat pergi.

"miris banget Sin bahkan lo gak melakukan apapun orang tua lo sendiri percaya gitu aja dengan anak tiri nya" kekeh Sindi menyenderkan tubuh nya ditumpukan barang, memejamkan mata nya dan air mata yang sedari tadi ditahan nya langsung meluncur bebas.

"tuhan kenapa gak memanggil saya, lelah rasa nya dunia terlalu jahat" lirih Sindi

Disisi lain

"Sindi kemana ya kok jam segini belum sampe, apa jangan jangan dia gak sekolah" ujar Mika melihat kearah jendela

"tapi kalo gak sekolah kenapa gak hubungin gue bahkan no nya gak aktif kemana si tuh anak" cemas Mika

Skip

Jam istirahat.

Setelah pelajaran selesai dan guru udah keluar. Mika langsung buru buru keluar kelas dan saat keluar ternyata ada Malik.

"loh Sindi mana, Gak masuk dia?" tanya Malik

"engga, sekarang lo ikut gue ke kelas Daniel" ujar Mika langsung menarik kembaran nya buat nemenin.

Sampai dikelas Daniel.

"kak boleh minta tolong panggilin kak Daniel nya gak ya saya ada urusan sama dia" ujar Mika dengan sopan pada siswa yang berdiri didepan pintu.

"oh iya sebentar" ujar siswa itu langsung masuk kekelas.

"WOII DANIEL ADA YANG NYARIIN LO NIH KATA NYA ADA URUSAN SAMA LO" ujar Siswa itu

"hm" ujar Daniel langsung berdiri dari bangku nya dan berjalan keluar diikuti temen temen nya.

"loh ngapain lo pada dimarih" ujar Zalfa saat melihat ternyata orang itu Mika dan Malik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Part Of My StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang