12

20 8 0
                                    


Sore ini ada yang berbeda itu yang dirasakan oleh Sindi.

Biasanya dia pulang sekolah akan sendiri menunggu bus atau berjalan kaki jika sedang mood. Tapi kali ini berbeda karna dirinya pulang bersama Daniel cowo yang kini mungkin bisa disebut kekasihnya.

"kamu boleh pulang telat?" Tanya Daniel melirik Sindi lewat Spion motor nya

"Maybe" ucap Sindi

"Srius aku nanya atau aku izin dulu  sama mama kamu" ucap Daniel

"Gak usah mama hari ini gak ada dirumah, ada pekerjaan diluar kota" ucap Sindi  menatap sekitar jalanan yang ramai.

Memang seperti biasa mama nya pergi gak ada dirumah karna pekerjaan yang gak bisa ditinggal.

"Baiklah" ucap Daniel kembali fokus kedepan.

Kini Sindi dan Daniel sampai di  alun alun kota.

Setelah memarkirkan sepeda motor nya ia berjalan menggandeng lengan Sindi. Sang empu hanya pasrah mengikuti.

"Mau beli es dulu gak?." Tanya Daniel

"Mau" ucap Sindi

Akhir nya Daniel memesan 2 cup es teh pada penjual itu.

"Ini es nya" ucap abang penjual itu setelah pesenan mereka jadi.

"Jadi berapa bang" ucap Daniel mengambil es teh itu dan memberikan nya 1 untuk Sindi.

"10 ribu aja" ucap abang nya

"Nih kembalian nya ambil aja" ucap Daniel memberikan selembar 20 ribuan.

"Makasih ya den" ucap abang itu cuma dibales senyum oleh Daniel.

"Daniel ini uang es aku" ucap Sindi memberikan 5 ribuan pada Daniel yang lagi jalan sontak berhenti.

"Simpen aja" ucap Daniel kemudian menyatukan tangan nya dengan gadis itu siapa lagi kalo bukan Sindi.

"Loh kan tadi beli es... gk enak lah kalo pake uang kamu" ucap Sindi mengernyit

"Aku kan cowo kamu, aku juga yang ngajak kamu jalan ya udah kewajiban aku buat bayarin kamu" ucap Daniel

Sindi menghela nafas.
"Kamu emang udah jadi cowo aku tapi bukan berati semua yang aku pengen itu bisa kamu yang bayarin... aku tipe orang yang gak enak an sumpah lain kali biar aku bayar punya aku sendiri selagi aku mampu." Jelas Sindi buat Daniel tersenyum tipis dan mengacak puncak kepala Sindi.

"Gemes banget pacar aku" kekeh Daniel

"Kamu dengerin gak si" cemberut Sindi

"Iya iya denger" ucap Daniel kembali melanjutkan jalan nya dan gak lupa dengan gandengan tangan nya yang gak mau lepas.

Akhirnya mereka keliling alun alun melihat sekitar yang gak terlalu ramai tapi masi banyak orang yang bermain kebanyakan anak anak.

Sindi terlalu fokus dengan sekitar alun alun yang cukup bagus. Tanpa sadar bahwa Daniel memotret nya diam diam.

"Mau main ayunan?" Ucap Daniel saat mereka melihat anak anak yang baru selesai naik ayunan.

"Emang boleh" ucap Sindi menengok ke Daniel.

"Boleh kok gih duduk, aku yang dorong." Ucap Daniel buat Sindi tersenyum senang dan buru buru naik ke ayunan.

Sindi pun duduk diayunan dengan Daniel yang mendorong nya. Benar benar mood banget dirinya gak berhenti ketawa.

Beberapa menit kemudian Sindi turun dari ayunan.

"Udahan?" Ucap Daniel diangguki Sindi

"Makasih ya seneng banget deh diajak kesini bagus tempat nya dan enak juga" ucap Sindi menggandeng Daniel.

"As you wish" ucap Daniel mencium kening Sindi

"Eh ini tempat nya bagus deh buat foto yuk foto" ucap Sindi saat sampai ditempat spot foto yang bagus bagi nya.

"Wait" ucap Daniel langsung buat Sindi bingung karna tiba tiba nyamperin anak kecil.

"Dek boleh minta fotoin abang gak tar abang kasih hadiah" ucap Daniel

"Mau bang mau" ucap anak kecil itu buat Daniel terkekeh

"Yaudah nih fotoin abang sama kaka ini ya" ucap Daniel memberikan hp nya untuk memfoto dirinya dan Sindi.

"Srius nih" ucap Sindi  menatap Daniel

"Iya ayo" ucap Daniel menarik pinggang Sindi agar lebih mendekat.

"Oke bang saya itung ya" ucap anak kecil itu memfokuskan kamera hp nya.

1

2

3

Cekrek

"Makasih ya cil, nih buat lo jajan" ucap Daniel memberikan uang pada anak kecil itu

"Makasih juga bang langgeng terus pacaran nya" ucap bocil itu buat Daniel terkekeh

"Yoi pasti" kekeh Daniel

"Bye kakak cantik" ucap bocil itu langsung pergi

"Mau aja si dia" ucap Sindi geleng geleng

"Liat deh bagus juga hasil foto nya" ucap Daniel menunjukan foto yang diambil tadi.

"Kirimin ya" ucap Sindi

"Pasti" ucap Daniel

"Yuk lanjut lagi aku mau kesana deh" ucap Sindi menujuk tempat yang ia ingin dia lihat .

"Ayo" ucap Daniel menggandeng kekasih nya.

Tbc

The Part Of My StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang