21

16 5 0
                                    


Sindi baru keluar kamar dan melihat orang tua nya sedang sarapan dan ada satu perempuan yang gak dia kenal.

"Sindi sarapan dulu, oh iya kenalin ini Devina anak dari papa Alex yang bakal jadi saudara mu juga" ujar Arum tersenyum tanpa beban mengenalkan anak tiri nya.

sedangkan Sindi hanya diam dengan pikiran nya dan gak lama mengangguk.

"Hai Sindi" sapa Devina dengan senyum nya.

Tapi entah kenapa dimata Sindi senyum yang ditujukan Devina gak setulus itu tapi mungkin hanya pikiran nya aja.

"Hm hai" balas Sindi

"Sarapan dulu nak" ujar Alex berusaha mengakrab kan diri.

"Oh kalian aja aku buru buru" ujar Sindi

Kemudian dia pamit juga gak lupa untuk menyalami kedua orang tua nya sebelum pergi.

Sampai didepan gerbang ternyata sudah ada Daniel.

"Morning princess" sapa Daniel kemudian mencium kening Sindi.

"Motor kamu kemana" ujar Sindi mengernyit bingung saat Daniel biasanya bawa motor jadi bawa mobil.

"Ada dirumah" ujar Daniel membuka kan pintu untuk Sindi.

Setelah itu ia juga masuk ke mobil dan abis itu melajukan mobil nya.

"Tumben banget pake mobil" ujar Sindi melihat kearah jendela

"Lagi pengen aja si" balas Daniel, dan Sindi hanya ber oh ria.

Skip
Sampai disekolah Daniel memarkirkan mobil nya diparkiran.

"Sayang ayo turun" ujar Daniel

Sontak Sindi yang sedang melamun sedikit terkejud.

"Ah udah sampai ya, gak nyadar aku maaf ya" ujar Sindi kemudian membuka pintu mobil dan kluar.

Mereka berdua berjalan dikoridor tapi Daniel merasa bingung dengan sikap Sindi yang diam.

"Are u okay?" Ujar Daniel menggenggam tangan kekasih nya

"Hah, oh gapapa kok" ujar Sindi menoleh dan tersenyum tetapi pikiran nya beda lagi.

Daniel berhenti berjalan ngebuat Sindi ikut berhenti dan menatap nya bingung.

"Kenapa" ujar Sindi

Bukan menjawab Daniel malah memeluk Sindi dan mengusap rambut kekasih nya.

"Kamu kalo lagi capek atau butuh temen curhat dateng aja ke aku luapin smua nya jangan dipendem ya sayang" ujar Daniel

"Kamu gak sendirian kok ada aku disamping kamu yang bakal berusaha untuk terus berada disisi kamu" ujar nya lagi setelah itu mencium kening Sindi.

"Makasih kamu slalu berhasil buat aku tenang" gumam Sindi membalas pelukan Daniel.

Daniel yang denger itu tersenyum tipis.

"Udah ya jangan lesu lagi harus semangat kalo belum mau cerita gapapa kok aku ngerti, tapi kalo udah pen ngeluapin smua nya dateng aja ke aku" ujar Daniel dengan lembut yang dibalas anggukan oleh Sindi.

"WOY WOY NGALANGIN JALAN LO BERDUA MASIH PAGI UDAH BUCIN AJE" seru Zalfa

"Ck Kebiasaan bet gak liat tempat" decak Renjuna

"Ck ganggu" decak Daniel malas

"Bucin tolol" saut Arav dengan muka datar nya

Sindi melepaskan pelukan nya dan berusaha menyapa mereka.

"Pagi" sapa Sindi tersenyum tipis

"Pagi juga neng cantik" goda Zalfa mengedipkan sebelah mata nya

"Mata lo perlu gue colok Zal?" Ucap Daniel menatap tajam teman nya itu

"Hehe bejanda doang gue mah suer dah" ujar Zalfa cengengesan

"Yaudah aku duluan ya kekelas" pamit Sindi pada mereka

"Aku anter ya kekelas" ujar Daniel

"Gak usah aku sendiri aja ya...." bujuk Sindi agar ia bisa kekelas sendiri.

"Kenapa gak mau hm? Kasih aku satu alesan kenapa kamu nolak" ujar Daniel

"Idih temen lo posesif amat dah" bisik Renjuna pada Arav

"Gak kenal" ujar Arav melipat tangan nya didepan dada.

"Kamu sama temen kamu aja aku mau langsung kekelas kok, kesian loh temen kamu kalo kamu nganter aku" ujar Sindi

"Huft ya oke belajar yang bener princess" ujar Daniel menghela nafas dan mengacak poni Sindi dengan gemas.

"Siap yaudah bye" ujar Sindi ingin melanjutkan jalan nya tapi terhenti karna Daniel mencekal lengan nya.

"Gitu doang? Gak ngasih aku morning kiss " ujar Daniel buat temen temen nya memblalakan mata nya.

"Niel yang bener aja" sebal Sindi apa dia gak malu depan temen temen nya ngomong gitu.

"Aku gak akan biarin kamu pergi sebelum aku dapet itu" smirk Daniel, bener bener menyebalkan dimata Sindi.

Cup

Malas berdebat Sindi langsung mencium pipi nya dan setelah itu langsung melarikan diri.

"LOVE YOU BABE" teriak Daniel tanpa malu diliatin murid murid dan temen nya.

"Ini yang kata nya cowo cool" ujar Zalfa

"Dari cool jadi es kul kul" tawa Renjuna

"Si goblok receh banget haha" ujar Zalfa

"Cabut" ujar Daniel kembali berwajah datar beda seratus derajat dengan tadi.

"Ck mode batu lagi dia bro" decak Renjuna geleng geleng

Tbc

The Part Of My StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang