Happy reading
Buat kalian jangan lupa ninggalin jejak ya seperti voment.
And klo ada kesalahan ditulisan nya kalian bisa coment biar bisa diperbaiki.
Have fun guys
Malam ini Sindi diajak Daniel buat nemenin dia nonton temen nya yang sedang balapan malam ini.
"WOOO GAK SALAH ARAV JADI WAKIL SKIL BALAP NYA KEREN BANGET" pekik Renjuna setelah memberikan selamat pada Arav.
"Tidak perlu diragukan lagi si bang" saut Ikhsan anggota Antrax.
"Selamat" ujar Daniel menepuk bahu Arav
"Ya thanks" ujar Arav
"Kak mau permen gak?" Ujar Ikhsan menawarkan Sindi permen.
"Makasih" ujar Sindi tersenyum tipis
Daniel yang melihat langsung memeluk pinggang kekasih nya.
"Parah tuh bos dia godain neng Sindi" ujar Zalfa jadi kompor
"Kompor banget lo bang gak usah ngadi ngadi gue cuma nawarin permen" ujar Ikhsan mendengus sebal
"Halah sepik lo mah buaya" ujar Zalfa
"Idih gak sadar diri napa" julid Ikhsan
"Berani ganggu cewe gue langsung naik atas Ring" ujar Daniel
"Anjir ngeri kali pawang nya" tawa Renjuna geleng geleng
"Pada kenapa si gak ngerti" ujar Sindi mendongak natap Daniel
"Gapapa" ujar Daniel tersenyum tipis mengacak puncak kepala Sindi.
"aku mau kewarung sebrang sebentar" ujar Sindi
"Ayo aku anter" ujar Daniel
"No aku aja kamu disini aja gak enak sama temen mu" ujar Sindi
"Aku suruh anak anak aja beliin buat kamu gimana" ujar Daniel
"Daniel" rengek Sindi
"Okay jangan lama lama" ujar Daniel mengalah
"Iya lagian kan deket ini" ujar Sindi
Setelah itu ia berjalan kesebuah warung disana ternyata cukup ramai dengan anak laki laki dan beberapa perempuan dengan pakaian ketat nya.
Tapi ia tak menghiraukan itu dan memilih untuk membeli minuman yang ingin dibeli nya.
"Bu es nya 2 ya" ujar Sindi
" ya neng tunggu sebentar ya" ujar ibu warung itu.
Saat sedang menunggu tiba tiba ada laki laki bersama teman nya yang gak dikenal nya nyamperin dirinya.
"Gue denger denger lo cewe nya si Daniel leader Antrax itu kan" ujar cowo dengan tindik dikuping itu memegang dagu nya.
Sontak dirinya langsung mundur dan menghempas tangan cowo itu.
"Anjir bos berani juga dia" kekeh salah satu temen nya itu
"Haha gimana kalo lo jadi cewe gue aja cantik gak akan rugi lo" kekeh cowo itu tapi Sindi memilih diam
"Ck diem aja bisu lo" ujar nya lagi memegang tangan Sindi dan menarik nya untuk mendekat.
"Lepas" ujar Sindi menatapnya datar.
"Oh mau dilepasin tapi sebelum itu kenalin dulu gue Revan" ujar Revan
Kalian inget Revan? Kalo gak inget kalian bisa baca di chap 15.
"Widih bos bisa nih jadi mainan" ujar temen nya entah siapa Sindi gak kenal dengan mereka.
Brak..
Daniel merasa gelisah dengan tidak ada nya Sindi.
"Lo kenapa si gak tenang amat roman nya" ujar Zalfa
"Sindi gak balik balik" ucap Daniel melihat kearah jam tangan nya
"Ngantri kali" saut Renjuna
"Kita susul" ucap Arav yang langsung diangguki oleh Daniel.
Hingga akhirnya mereka berjalan kearah warung. Daniel mengeraskan rahang nya menahan emosi melihat Sindi bersama Revan.
Langsung aja Daniel nyamperin mereka dan mendorong Revan hingga cowo itu tersungkur menabrak meja.
"Shit" kesal Revan merasa sakit dipunggung nya lalu berdiri dibantu oleh teman teman nya.
"Lo gapapa bos"ujar Ridwan anggota inti Viordos membantu ketua nya
"Gak usah macem macem sama cewek gue" ujar Daniel menarik Sindi untuk berada disamping nya.
"Selera lo not bad, bisa lah dia buat mainan gue" smirk Revan
Bugh
Bugh
Tanpa aba aba Daniel langsung memukul Revan dan menarik kerah baju cowo itu.
"Lo ganggu dia, lo abis ditangan gue bangsat" ujar Daniel setelah itu mendorong Revan hingga kembali tersungkur.
Abis itu Daniel memilih pergi bersama Sindi meninggalkan tempat itu.
"Ck biang masalah" decak Renjuna menyusul Daniel bersama yang lain.
Sedangkan Revan tersenyum miring dan meludah ke aspal karna darah kaluar dari sudut bibir nya.
"Seru kaya nya kalo main main sama dia" kekeh Revan
"Lo okey bos?" ujar Ridwan
"Gue cabut" ucap Revan langsung berdiri dan pergi dari sana.
Disisi lain
Daniel sedang membantu Sindi memakai helm.
"Lain kali dengerin kalo aku bilang aku gak mau kamu kenapa napa" ujar Daniel setelah memakai helm
"Maaf" ucap Sindi mendongak menatap kekasih nya.
"Kali ini aku maafin next time kalo kamu bandel aku gak tau" ujar Daniel membuang pandangan nya.
"Iya iya bakal nurut kok" ujar Sindi
"Aku suka kamu nurut" ujar Daniel mengambil tangan kekasih nya dan mencium nya.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
The Part Of My Story
Teen FictionSindi Gracia Putri dia gadis yang lumayan pendiam. tidak seperti gadis lain disekolah nya yang friendly, dia lebih suka menarik diri dari keramaian tapi dibalik pendiam nya itu ada sesuatu yang slalu di Dia pendam. Bagaimana jadi nya jika Sindi dipe...