Sore ini Sindi baru sampai dirumah setelah kegiatan sekolah nya dari pagi.Waktu ingin pergi kekamar dia melihat mama nya diruang tamu seperti biasa dengan laptop dipangkuan nya.
"Mama dari kapan dirumah" ujar Sindi duduk disebelah mama nya
"Dari kapan juga bukan urusan kamu" ucap Arum mama Sindi tanpa mengalihkan pandangan nya dari laptop.
"Sindi cuma tanya aja kok mah" ucap Sindi tersenyum getir.
"Mending pergi deh kamu ganggu saya aja tau gak" sinis Arum
Sakit itu yang dirasain setiap kali dirinya berusaha mendekat pada Arum orang tua nya.
"Iyaa mah" ujar Sindi berdiri dan pergi kekamar nya.
"Anak itu sangat menyusahkan" decak Arum
Sementara dikamar.
Lagi lagi Sindi menangis atas sikap mama nya. Dari dulu Sindi slalu ingin dekat dengan mama nya setelah perceraian kedua orang tua nya mama Sindi jadi sibuk dengan dunia nya sendiri.
Bahkan tidak ada waktu untuk anaknya dari dulu Sindi slalu mendapat kekerasan baik fisik maupun mental. Mama nya slalu nuntut Sindi untuk jadi sempurna bahkan berdeketan dengan dirinya saja seperti enggan.
Sedangkan papa nya entah lah Sindi juga tidak tau sekarang setelah perceraian mama dan papa nya saat itu dirinya masih duduk dikls 2 sd.
"Hiks capek tapi kamu harus tetap hidup Sindi." Ujar Sindi mengusap air mata nya dan menyemangati diri nya sendiri.
***
Skip malam
"Mah aku izin keluar sebentar ya" izin Sindi pada mama nya
"Saya gak peduli bahkan sekalipun kamu gak pulang" ujar Arum sambil membaca majalah ditangan nya
Sindi hanya diam dan setelah nya pergi keluar entah kemana tujuan dirinya juga gak tau.
"Gini banget ya nasib aku" gumam Sindi dengan mata berkaca kaca melihat kearah langit malam.
Tanpa sadar dirinya berjalan lumayan jauh dari rumah kini duduk bangku umum pinggir jalan dan kebetulan jalan masih ramai orang berlalu lalang.
Tring...
Suara dering hp miliknya membuat ia tersasar dari lamunan nya dan mengangkat telfon dari nomor yang ia gak kenal.
"Halo ini siapa?." Ujar Sindi dengan suara seperti habis nangis nya
Yakan emang abis nangis thor.
"Daniel, save nomor gue" ujar suara dari sebrang sana
"Oh iya ada apa" ucap Sindi
"Lo abis nangis?." Bukan menjawab Sindi ia malah balik bertanya
"Engga emang lagi bindeng aja suara nya" bohong Sindi
"Oke sekarang lo serlok lo lagi dimana" ucap Daniel buat Sindi bingung
"Kamu mau ngapain emang nya" ucap Sindi
"Udah buru gak usah banyak tanya" ujar Daniel abis itu langsung mematikan telpon nya.
"Aneh banget" bingung Sindi setelah menuruti Daniel buat serlok.
Disisi lain.
"Woi mau kemana lo buru buru banget" ujar Zalfa melihat Daniel berdiri mengenakan jaket nya
KAMU SEDANG MEMBACA
The Part Of My Story
Teen FictionSindi Gracia Putri dia gadis yang lumayan pendiam. tidak seperti gadis lain disekolah nya yang friendly, dia lebih suka menarik diri dari keramaian tapi dibalik pendiam nya itu ada sesuatu yang slalu di Dia pendam. Bagaimana jadi nya jika Sindi dipe...