.
"YANAN!! AKU MASUK DI PSIKOLOGI!!" Junhui berseru histeris. Anak itu kini memeluk tubuh yang lebih tingi disampingnya. Untung saja hari ini tak ramai orang yang berbelanja.
"Selamat deh, tapi bukannya lu mau masuk MIPA ya?" Yanan berucap bingung, setaunya, Junhui bahkan bukan tipe anak yang tertarik dalam bidang itu.
"Hehe" Junhui menunjukkan cengirannya. Ah, Yanan paham.
"Tapi Jun, sebelum lu ngobatin oranglain, obatin diri lu sendiri dulu."
"Iyaa, Yanan bawel"
.
Junhui berjalan dengan langkah riang. Ia baru saja gajian dan ia keterima di ptn impiannya. Kakinya melangkah menuju rumah Jihoon, padahal, ia sudah sangat jarang pergi kesana.
Tepat satu meter sebelum kakinya sampai dirumah temannya itu, ia membeku. Melihat pemandangan yang harusnya bisa ia abaikan.
Ketiga temannya, saling berpelukan ria. Tanpa dirinya.
"GUE MASUK KEDOKTERAN!!" Wonwoo berteriak histeris. Soonyoung dan Jihoon ikut berteriak mensupport sahabatnya.
Hati Junhui sakit.
"Padahal kita belajar bareng tiap hari...tapi kamu lupain aku..."
Ketiganya sontak menoleh, mendapati Junhui yang masih terdiam ditempatnya.
"Jun? Bukannya lu sibuk?" Jihoon mengernyit. Ketiganya menghentikan kegiatan berbagi kebahagiaannya.
"Aku bisa nyempatin waktu kok, tapi kenapa..."
"Aku salah apa sama kalian?" Tanyanya sendu dengan menatap ketiga temannya. Sayangnya, ketiganya enggan melihat kearahnya.
"Aku ngerti, aku gak dibutuhin lagi, kan?"
Yuta dan Johnny benar, sekeras apapun ia mencoba untuk sama seperti mereka, ia tak akan bisa.
Bahkan saat ia pergi pun, temannya tak menghiraukannya.
Hati Junhui benar benar sakit, dan akhirnya, ia menangis.
.
Junhui menutup pintu kamarnya dengan kencang. Untung saja orangtuanya sedang bekerja sehingga ia tak perlu klarifikasi apapun kepada mereka. Membanting pintu itu tidak sopan kalau kata mereka.
"Hiks...sakit..."
Junhui membenamkan wajahnya diantara bantal. Menangis sejadi jadinya sambil memukul dadanya yang sesak. Bantalnyapun sudah basah dengan air mata sepertiganya.
"Aku ada salah apa ya..."
Junhui memejamkan matanya, terbayang bayang bullyan Yuta dan Jhonny kepadanya dan senyum remeh teman teman disekolahnya, juga kejadian tadi yang benar benar mengusik kejiwaannya.
Kringgg..
Junhui tersentak kala mendengar dering telepon dari hpnya, dan segera, ia mengangkatnya.
"Halo?"
"Ini benar keluarga pak Heechul? Saya sekarang ada dirumah sakit diamond. Pak Heechul dan istrinya kecelakaan"
Deg!
Junhui termenung sesaat, kaki nya merosot lemas dan air matanya kembali keluar.
"Saya anaknya, saya segera kesana. Terimakasih.."
Pip.
"Ya Tuhan...apa salah Junhui? Apa Junhui kurang baik selama ini? Kenapa harus begini..."
KAMU SEDANG MEMBACA
About [Junhui & Svt 96L] - End
FanfictionTentang Junhui dan segala problematikanya dari book empat sekawan. Tags 📌 - Dari book empat sekawan - Semi baku - Fiksi - Friendship, Brothership Rank # 1 Yanan = 310523 # 1 Svt = 080723 # 1 Wen Junhui = 230723 # 1 Seventeen = 260823 # 2 KwonSoony...