11

590 64 0
                                        


.

"Jadi, bisa jelasin kenapa lu ngelakuin hal nekat kaya tadi?" Joshua menyandarkan kepalanya kekursi yang didudukinya. Menatap Junhui yang masih termenung ntah memikirkan apa.

"Jangan kasih tau Yanan"

Huh?

"Kenapa?"

"Aku gak mau bikin dia cemas"

Joshua paham, anak ini sepertinya tak ingin membuat orang lain terbebani, padahal Joshua tau sendiri se-over protectif apa Yanan itu.

"Gue gak bisa janji"

Terdengar helaan nafas dari Junhui, sebenarnya Joshua pun tak berniat memberitahu siapapun kecuali dua temannya. Insiden kemarin pun, Jeonghan yang membocorkannya dengan mulut lemesnya.

"Sekarang, lu harus cerita"

"Aku gak mau"

Kini Joshua yang menghela nafas, Junhui ternyata cukup keras.

"Oke kalau lu gamau, paling Jeonghan-"

"Iya iya aku cerita"

Joshua tersenyum simpul, anak ini sepertinya takut dengan Jeonghan.

Atau tidak?

.

.

"ASHU! Kerjain tugas lu goblok! Bukan malah ngacak ngacak ruang Bem!"

Joshua berusaha menulikan pendengaran, mengabaikan Jeonghan yang kerap memanggilnya disertai umpatan.

"Kalo Chendol balik sama kak Ucok balek, habis lu"

Joshus menghela nafas, "Bantuin gue makanya anjing! Gausah banyak bacot!"

Terlihat Jeonghan menjulurkan lidah mengejeknya sambil memakan cemilannya. Benar benar menyebalkan.

"Traktir starbak"

"Hmm"

"Burger k"

"Hmm"

"Jajanin gue di-"

"Bacot, bantuin gue dulu baru minta!"

Jeonghan menurut, menyeret kursinya kesamping Joshua dan mulai membereskan kekacauan yang dibuatnya.

"Nyari data siapa sih, lu?"

"Junhui"

Jeonghan terdiam sejenak, "Ada masalah apa memang?"

Joshua menghela nafasnya lagi, memposisikan dirinya menghadap Jeonghan yang memasang wajah sok seriusnya.

"Muka lu jelek anjing"

"Kaya sendirinya nggak aja"

"Mau gue cerita ngga?" Joshua meninggikan nadanya, dibalas cengiran oleh yang lebih tua.

"Lanjutkan"

"Gue ada cerita perkara gue anak adopsi kan?" Jeonghan mengangguk.

"Gue curiga...Junhui adek kandung gue"

"Karna marga kalian sama?" Potong Jeonghan. Joshua mengangguk membenarkan.

"Kenapa gak tes dna aja?"

Oiya, Joshua gak kepikiran.

"Emang bisa?"

"Goblok, lu kuliah ambil jurusan Mipa buat apa, tolol" Jeonghan memukuli kepala Joshua dengan tumpukan berkas ditangannya, sakit memang tapi Joshua hanya tertawa menanggapinya.

About [Junhui & Svt 96L] - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang