.
"Yanan kapan balik ya..."
"Katanya sih minggu depan, masih ngurus berkas berkasnya. MINGYU KIM! TEH GUE!!"
Junhui menutup telinganya mendengar teriakan Minghao. Sedangkan sang pelaku pencuri teh Minghao hanya menyengir seolah tak melakukan apapun.
"Nyicip doang elah, lu lagi jarang meditasi ya?"
"Nyicip mata lu lima! Habis gini kok! Lagian kenapa sih kalo gue gak meditasi?! Lu tuh yang harusnya meditasi biar berakhlak dikit!"
Mingyu menggerutu dan Minghao terus mengomel. Junhui geleng geleng kepala dibuatnya. "Udah jangan ribut, kalian memang gak ada kelas?" Keduanya menggeleng dan melanjutkan perdebatan. Junhui menghela nafas lelah.
"Oh iya kak, kata kak Shua lu pinter Mipa ya?"
"Gak pinter pinter banget sih Gyu, cuman ngerti aja kalo dipelajari. Memang kenapa?"
"Hooh, mang ngapa?" Minghao menimbrung.
"Kemaren gue liat ada brosur lomba gitu. Kak Jun tertarik?"
Junhui menggeleng. Otaknya sudah cukup lelah untuk saat ini.
"JUNI~ LIAT APA YANG KAK HAN BAWA~"
Ketiganya menoleh ke sumber suara. Ada tiga serangkai berjalan kearah mereka dengan Jeonghan yang memegang selebaran brosur ditangannya.
"Mau gak mau harus ikut lu, kak"
Yah, mau bagaimana lagi kan?
.
.
"UDAH GUE BILANG! JUNI TUH PINTER! TUH BUKTINYA JUARA SATU!" Jeonghan berseru keras. Orang orang disekitarnya segera menutup telinga mendengar suara melengkingnya.
"Ini mah kalo ditambah Yanan bisa pecah telinga gue" Minghao bergidik, membayangkan Yanan yang selalu berteriak setiap tawuran dulu.
"Lagi beruntung aja itu, kak" Junhui berucap. Jeonghan, Joshua dan Seungcheol menatapnya tak percaya.
"Lu juara satu loh, dek?? Ini mah namanya pinter bukan kebetulan" ucap Joshua. Jeonghan dan Seungcheol mengangguk membenarkan.
Junhui menggaruk tengkuknya yang tak gatal, ia tersipu.
"POKOKNYA BESOK KITA HARUS CELEBRATE! MAMPUS YANAN GAK BISA LIAT!" Jeonghan berteriak lagi.
"Apanih yang gue gak bisa liat?" Semuanya terkejut lalu melihat ke arah pintu ruang bem itu. Yanan disana dengan sok kerennya berjalan ke arah mereka.
"Ini bener Yanan, kan?" Junhui berucap tak percaya. Yanan segera menjitak kening yang lebih pendek darinya.
"Sakit tau..."
"Udah percaya kalo gue Yanan?"
Junhui mengangguk, menubrukkan badannya kebadan Yanan dan keduanya saling berpelukan melepas rindu.
"Kenapa gak ngabarin..." Junhui berucap dipelukan Yanan. Yanan tersenyum, "Maaf ya, hp gue lowbat"
Junhui memukulnya pelan lalu keduanya saling tertawa. Semua orang disana memandang keduanya terharu.
"Sekarang jelasin, apa yang gue gak bisa liat?"
Jeonghan menelan ludah gugup. "Hayoloh Han, gue gak ngomong apa apa ya~" Joshua mengejeknya.
"Gue juga gak ikut ikutan~" Seungcheol menambahkan.
Jeonghan hanya menyengir melihat Yanan. "Gak kok, gak ada apa apa. Junhui menang OSM btw"

KAMU SEDANG MEMBACA
About [Junhui & Svt 96L] - End
FanfictionTentang Junhui dan segala problematikanya dari book empat sekawan. Tags 📌 - Dari book empat sekawan - Semi baku - Fiksi - Friendship, Brothership Rank # 1 Yanan = 310523 # 1 Svt = 080723 # 1 Wen Junhui = 230723 # 1 Seventeen = 260823 # 2 KwonSoony...