Kafian.09

4.9K 421 38
                                    

Hello guys!!!
Ara back~~~
Gimana? Kangen nggak sama Ara?😁😁😁

Yokk absen sini kalian dari mana aja?? Mau Ara sapa😁😁😁

Kalian pasti udah pada pengen baca cerita Kafian kan?? Ngaku!!!

Kalo gitu cuss langsung aja!!

💜Happy Reading💜

Selesai mandi dan berganti pakaian Kafian pun diajak makan malam oleh Dario. Mereka pun kini duduk di kursi yang ada di ruang makan dengan makanan yang sudah tersaji di meja makan.

"Mau makan pakai apa Kaf?" tanya Dario dengan senyum tertahannya melihat wajah Kafian yang menatap penuh binar menu makanan hari ini.

"Aku mau.... ayam kecap, boleh?" tanya Kafian pada Dario dengan wajah penuh harapnya.

"Sure baby." Jawab Dario kemudian mengambilkan makan untuk Kafian.

"Eh.... biar aku ambil sendiri Kak." Kata Kafian namun tidak dihiraukan oleh Dario dan tetap mengambilkan makan untuk lelaki mungil itu. Setelah selesai, Dario pun meletakkan piring berisi makanan di depan Kafian.

"Terima kasih Kak." Ucap Kafian dengan senyum manisnya.

"Sama – sama Kafian." Kata Dario kemudian lelaki itu pun mengambil makan untuk dirinya sendiri.

Mereka pun makan dengan tenang setelah mereka mmbaca doa, mereka makan dengan tenang dan khidmat tanpa adanya permbicaraan apapun. Kafian jadi terbiasa makan tanpa pembicaraan, Dario yang melihat Kafian pun tersenyum. Ah Adiknya memang menggemaskan di situasi apapun bahkan saat makan, Adiknya pun makan dengan tenang tidak buru – buru dan tanpa pembicaraan.

12 menit kemudian mereka pun menyelesaikan makan malam hari ini, makan malam paling menyenangkan menurut Dario walau tanpa ada pembicaraan namun dengan adanya Kafian sudah sangat membuat suasana hari ini menyenangkan.

"Bagaimana? Enak makan malam hri ini?" tanya Dario pada Kafian setelah lelaki itu meneguk air mineralnya.

"Hmmm..... enak Kak, terima kasih." Jawab Kafian dengan senyum manisnya.

Setelah mereka makan kini Kafian dan Dario duduk berdua di ruang tv yang ada di apartment mewah itu. Kafian duduk dengan canggung dan tangan saling bertaut, Dario yang melihat itu gemas sendiri apalagi tubuh sang Adik yang nampak lebih kecil darinya itu membuatnya ingin memangku dan memeluk tubuh itu dengan erat.

"Emm.... Kak, aku ingin pulang sekarang. Maaf tasku di mana ya?" kata Kafian membuat Dario menegang di tempat.

'Kenapa harus pulang? Apa kamu tidak bisa menginap disini saja? Kakak ingin kamu disini, Kakak masih merindukanmu.' Batin Dario sendu namun tentu saja hal itu tidak ia katakan langsung.

"Ah ya sebentar." Ucap Dario kemudian berdiri dan berjalan menuju kamarnya di mana tas Kafian diletakkan.

Beberapa saat kemudian Dario pun datang sambil menenteng tas milik Kafian dan menyerahkannya pada bocah mungil itu, Kafian pun menerimanya dan mengucapkan terima kasih pada lelaki itu.

"Ya, ayo aku antarkan kamu pulang." Ujar Dario sontak membuat Kafian menatap lelaki itu.

"Ah tidak perlu Kak, aku bisa pulang sendiri kok." Kata Kafian membuat Dario menatap lelaki itu.

"Memangnya kamu tau daerah sini?" tanya Dario membuat Kafian menegang di tempat.

'Benar juga, gue kan belum tau ini di daerah mana. Tapi kalau gue pulang diantar sama Kak Dario makin ngerepotin entar.' Batin Kafian.

Kafian Back!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang