Kafian.17

5K 400 83
                                    

Hai - hai!!!!
Up lagi hehehehe😁😁😁

Buat yang kemarin minta double up maap ya belum bisa.....

But hari ini aku up buat kalian!!!

💜❣️Happy Reading❣️💜

"BANG AWAS!!!" teriak Kafian dengan panik.

Sreetttt....

"Bajingan!" umpat Kafian, si lelaki berkemeja hitam itu pun menatap lelaki mungil didepannya dengan mata membelalak kaget.

"Kafian! Fuck!" marah si kemeja hitam pada seseorang yang melukai bahu kiri Kafian itu dan menyerangnya dengan penuh emosi.

"Biar aku bantu Bang!" kata seseorang yang tadi membuyarkan fokus mereka.

Mereka pun menyerang para musuh itu dengan brutal dan 15 menit kemudian anak buah si kemeja hitam akhirnya datang meringkus musuh. Kafian yang lelah dan kembali terluka pun duduk sambil meluruskan kakinya.

"Kafian are you okey?" tanya Gio dengan wajah khawatirnya.

"Ukkhhh ya, tak apa." Jawab Kafian lirih dengan tangan kanan yang memegangi bahu kirinya.

"Really? Oh no you-"

"Bang, Abang nggak papa?" tanya seseorang yang tadi membuyarkan fokus mereka. Siapa? Aulio, ya Aulio dengan ketiga sahabatnya.

"Yang kau lihat bagaimana?" ucap Gio dengan wajah datarnya kemudian membantu Kafian berdiri.

"Lo!" kaget Aulio melihat Kafian.

"Ape? Baru sadar lo? Dasar buta!" kesal Kafian, hei lelaki itu lah yang membuat fokus mereka buyar dan membuatnya kembali mendapatkan luka.

'Sialan! Minimal kalau niat bantu tuh nggak usah teriak dulu anjing! Langsung bantu kek!' batin Kafian geram.

Gio? Kaget tentu saja, kenapa bisa kedua lelaki ini berbicara seolah saling mengenal? Namun itu tak penting yang lebih penting sekarang adalah membawa Kafian ke rumah sakit.

"Ayo Kaf!" ajak Gio membuat Kafian menatap lelaki itu bingung.

"Kemana Bang?" tanya Kafian dengan wajah polosnya.

"Pasar malam." Jawab Gio malas.

"Loh emang ada?" bingung Kafian, dasarbodoh!

"Ke mobil, Kafian!"

"Eh mau kemana? Kost gue dekat sini Bang." Kata Kafian dengan kening berkerut.

Karena sudah tidak meiliki kesabaran extra Gio pun menggendong Kafian dan memasukkannya ke mobil. Aulio yang melihat itu pun kaget dan mengepalkan tangannya, kenapa bisa Kafian terlihat dekat dengan sang Kakak? Apa mereka saling mengenal? Kenapa juga harus Kafian?

"Dan anda, pulang sekarang atau saya akan meminta Daddy untuk menyeret anda pulang." Kata Gio dengan wajah datarnya, Aulio? Mengangguk dengan senyum manisnya.

Mobil Gio pun melaju meninggalkan daerah itu menuju rumah sakit Bagaskara yang jaraknya memang tidak terlalu jauh dari sana, Aulio yang melihat mobil milik sang Kakak menjauh pun mengepalkan tangannya tak suka, ia tak suka saat musuhnya dekat dengan Kakaknya atau bahkan keluarganya, sangat tak suka!

"Boss." Panggil salah satu sahabat dari Aulio.

"Sial! Gimana bisa si sialan itu dekat sama Bang Gio?!" marah Aulio sambil berbalik menatap ketiga sahabatnya dengan mata menajam.

Kafian Back!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang