Hewooo......
Lama tak berjumpa kita😁😁😁
Maap yak😁😁😁Well, hari ini Kafian back!
Ada yang kangen Kafian?
Kafian: I miss you guys🐰🐰🐰
Oke, langsung cuss aja kali ya.
❣️💜Happy Reading💜❣️
Setelah pembicaraan yang bisa dibilang cukup serius itu akhirnya hening selama beberapa menit sedangkan Kafian yang memang sudah bangun dan mendengar sedikit pembicaraan mereka pun dibuat bingung dan tak mengerti namun penasaran dan takut.
'Anjirlah, mereka ini diam – diam tidur apa gimana? Duh gue udah nggak tahan lagi pengen minum.' Batin Kafian gelisah.
Ceklek....
"Belum sadar?" tanya seseorang yang baru saja datang itu membuat Kafian semakin gelisah.
'Itu kayak suara si Dokter, anjir! Ngapain dia datang kesini?! Mau periksa gue kah?' batin Kafian.
"Belum." Jawab Dario, Dazio pun mengangguk dan mendekat kearah sang Adik memeriksa infus sang Adik.
Kafian yang memang sudah tak tahan dan takut jika tiba – tiba di suntik tanpa aba – aba pun menggeliat pelan lalu membuka matanya. Dazio yang melihat itu pun tersenyum tipis.
"Loh? Dokter?" kaget Kafian dengan wajah polos menipunya.
"Hmmm..... bagaimana keadaanmu?" tanya Dazio dengan wajah seriusnya, keluarganya yang melihat Kadian sadar pun mulai mendekat.
"Emm..... cukup baik." Jawab Kafian dengan senyum tipisnya kemudian meringis saat menggerakkan bahunya.
'Kok baru kerasa perihnya sih, anjim apa dijahit juga yang sebelah.' Batin Kafian meringis.
"Bahumu sakit?" tanya Dazio.
"Heem, perih, nyeri gitu apa yang kiri juga dijahit?"
"Nope, tidak dijahit kok hanya saja jangan banyak gerak dulu dan selama seminggu ini kamu bed rest, tidak boleh melakukan apapun." Jelas Dazio membuat Kafian menghela napas.
"Di rumah kan Dok?" tanya Kafian membuat Dazio menggerutkan dahinya.
"Apa yang di rumah?" tanya Gio dengan wajah bingungnya.
"Bed rest-nya." Jawab Kafian membuat mereka mendatarkan wajah.
"Tentu saja di rumah......" kata Dazio menggantung membuat Kafian tersenyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kafian Back!
Teen FictionKafian kembali ke tubuh aslinya, kembali pada tubuhnya sendiri seperti keinginannya yang ia sampaikan kepada Kavelo, sosok yang ia tolong dan ia masuki tubuhnya. Lelaki itu awalnya senang namun berubah kesal dan tak terima karena tubuhnya yang berub...