Kafian.12

4.6K 416 38
                                    

Double up!!!

Surprise!!!!

Muehehehehe.... Suka nggak aku double up?

Terima kasih buat kalian yang tetep support dan baca ceritaku.

Love you guys!!!!

❣️💜Happy Reading💜❣️

"Oii tugas Kimia udah lo kerjain belum?" tanya Aldo pada Kafian yang kini tengah fokus pada buku paket Bahasa Indonesia-nya.

"Udah dong, kenapa lo? Mau nyontek?" jawab Kafian tanpa mengalihkan fokusnya pada buku di tangannya itu.

"Kagak njir cuman nanya doang eh entar dikumpulin kan?" tanya Aldo dan diangguki oleh Kafian.

"Hooh jangan sampai lo lupa sama buku lagi! Kek kemarin, nyariin buku eh ternyata bukunya dikumpulin ke Guru kan bikin panik orang aja!" kesal Aldi yang hanya dibalas cengiran oleh Aldo.

"Maklumin aja Di kan dia emang suka pikun sama barang sendiri." Kata Rian dengan kekehannya kemudian mencomot kentang goreng milik Aldo.

"Ck, namanya juga lupa wajar aja dong semua orang juga bisa lupa kok." Ucap Aldo membela diri membuat Kafian terkekeh kemudian terdiam seolah teringat akan sesuatu tentang kimia dan lupa buku ia terdiam dengan tatapan kosong.

'Jadi ingat kerusuhan pertama yang dibuat Kafandro sama gue. Dia nuduh gue ambil buku Kimianya eh taunya malah buku itu dikumpulin ke Guru.' Batin Kafian mengingat kejadian itu. Ah ia jadi merindukan dunia antah berantah itu.

"KAFIAN!" panggil Aldo keras sontak membuat Kafian tersentak dan menatap lelaki itu dengan alis menukik tajam.

"Nggak usah teriak bisa?" kesal Kafian dengan jantung berdegung kencang, kaget.

"Lo ngelamun lagi. Apasih yang lo lamunin tuh? Uang? Atau lo punya hutang?" kata Aldi geram dengan wajah datar khasnya.

"Mana ada gue punya hutang njir! Gue..... cuman kangen Bunda Panti aja." Ujar Kafian berbohong.

"Aden – Aden, ini pesanannya." Kata Mamang penjual bakso pada keempat lelaki itu. Aldo yang ingin menanggapi pun urung dan mengambil mangkuk berisi bakso miliknya.

"Hatur nuhun Mang."

"Sami – sami Den."

Dan mereka pun melaksanakan makan siang di kantin ini dengan khidmat tanpa adanya pembicaraan. Selain karena mereka fokus pada makanan, keluarga Fusena dan keluarga Sahasika sama – sama mengajarkan tata krama makan pada anak – anaknya.

'Kav, gue harap lo jaga baik – baik keluarga Jordan ya, jangan kecewakan mereka dan jangan bertindak bodoh. Mereka..... sayang banget sama lo.' Batin Kafian pada Kavelo yang entah terdengar atau tidak oleh Kavelo di dunia antah berantah itu namun jika dipikir lagi pastinya Kavelo tak akan mendengarnya bukan.

"Kaf, makan!" kata Rian pada sang sahabat yang terlihat melamun menatap makanannya.

"Ah iya." Balas Kafian kemudian meraih kecap dan sambal.

Rian, Aldo dan Aldi saling pandang, mereka bingung melihat Kafian hari ini yang banyak melamun dan tak fokus pada apa yang ia kerjakan, apa Kafian ada masalah? Namun saat ditanya lelaki mungil yang menjabat menjadi sahabatnya itu tak mau mengatakan apa pun.

~*~

Pukul 20. 55 malam Kafian baru saja berjalan pulang dari tempat kerjanya. Kenapa lama sekali? Karena yang membereskan cafe hanya dia dan dua orang karyawan saja. Yang lain? Pada pulang duluan karena ada perlu.

Kafian Back!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang