Kafian.22

4.5K 405 51
                                    

Nah! Double up!!

😁😁😁😅😅😅

Seneng nggak kalian?

Harus tinggalin jejak pokoknya!!

Awas aja nggak tinggalin jejak.

❣️🐰Happy Reading🐰❣️

Nasihat yang diberikan oleh Kavelo sungguh membantu sekaligus menjernihkan pikiran Kafian yang sempat buntu dan tertutup entah karena apa dan yang menyebalkan adalah ia masih saja meragu, ia masih merasa takut untuk mengambil tindakan dan menerima keluarganya. Ia merasa masih ada sesuatu yang seharusnya..... akh entahlah perasaan dan pikirannya seolah berperang menahan dan mendorong dirinya.

"Lo kenapa sih Kaf?" tanya Aldo pada sang sahabat dan ya hari ini Kafian dengan keputusan nekatnya sekolah padahal Dokter Dazio sudah memberikan perintah padanya untuk bed rest.

"Gue? Emang gue kenapa?" bingung Kafian dengan wajah polosnya yang mampu membuat sang sahabat geram ingin sekali menendang sahabat baiknya ini ke lautan lepas kalau perlu meet up dengan hiu atau paus.

"Hilang seharian kemudian masuk dihari berikutnya, ngelamun, nggak fokus pelajaran, hmmm apalagi ya tadi?" Sahut Aldi dengan wajah lempengnya kemudian memasukkan satu buah keripik kentang kedalam mulutnya dengan tatapan lurus pada Kafian.

"Itu... lo oke? Ada masalah?" tanya Rian dengan wajah khawatirnya.

Kafian menatap ketiga sahabatnya itu bergantian dengan wajah datar, menghembuskan napasnya pelan kemudian menggelengkan kepalanya. Mau bohong pun percuma, pasti sahabatnya ini akan mencercanya dengan berbagai pertanyaan apalagi ia memiliki kebiasaan kalau lagi stress atau banyak pikiran pasti tak akan bisa mengerjakan sesuatu dengan fokus penuh atau bahkan tak fokus sama sekali.

"Ada apa?" tanya Aldo dengan tatapan tertuju pada sang sahabat setelah menyelesaikan makannya.

"Jangan disini." Jawab Kafian, yeah mereka kini sedang berada di kantin sekolah mereka.

Ketiganya pun menghembuskan napas pelan kemudian mengangguk. Aldi beranjak diikuti oleh Rian kemudian Aldo pun berdiri dan memba-menyeret Kafian ikut bersamanya. Kafian bisa tebak pasti sahabatnya ini membawanya kabur.

Dan benar saja, Aldi dan Aldo membawanya ke belakang sekolah di mana jalan keluar atau lebih tepatnya jalan untuk kabur dari sekolah tersembunyi berada sedangkan Rian bertugas mengambil tas mereka yang berada di kelas. Beberapa menit menunggu akhirnya Rian datang dengan membawa tas ketiga sahabatnya.

Mereka pun bergegas menuju jalan rahasia itu dan mereka kabur dari sekolah lewat sana yang akan tebus di gang belakang sekolah mereka. Di depan gang sudah ada sebuah mobil mewah yang menunggu mereka. Oh Kafian jadi tau kenapa sejak menunggu Rian tadi Aldi mengutak - atik ponselnya. Setelah mereka masuk ke dalam mobil pun melaju pergi.

"Kita mau kemana?" tanya Kafian pada ketiga sahabatnya itu.

"Kita bakal ke Apart-nya Rian." Jawab Aldo.

"Ngapain?" tanya Kafian dengan wajah bingungnya yang terlihat polos. Aldo yang melihat itu pun menghembuskan napasnya pelan.

'Sabar, harus sabar kalau ngadepin bocah polos nyerempet bego kayak bocah satu ini.' Batin Aldo menenangkan dirinya.

"Nyidang lo." Jawab Aldo sontak membuat Kafian membelalakkan matanya.

"Emang gue penjahat pakai segala disidang?!"

Kafian Back!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang