Kafian.07

5.1K 497 39
                                    

Hola guys!!!

I am so sorry karena lamaaaaa sekali up cerita ini.

Huftt.... gimana ya karena aku sendiri juga lagi kena writers block sama cerita Kafian, lalu sempat sakit dan sekarang laptopku bermasalah.

huhuhuh....😭😭😭😭😭

Jadi kemungkinan aku nggak bakal bisa up tepat waktu karena aku masih mencoba buat kembaliin ide buat cerita Kafian ini.

I am so sorry guys! aku sebenarnya pingin banget up tepat waktu but, karena kena writers block terus laptop juga masih diperbaiki apalagi hampir dua minggu kemarin aku sakit jadi maaf ya. Aku harap kalian masih setia sama Kafian😚😚🤓🤓🤓

Enjoy for this eps guys....😆😆😆

Happy Reading!!

~~*~~

"Kafian udah selesai belum cuci piringnya?" tanya Leylia saat wanita itu memasuki area dapur cafe.

"Udah Kak, kenapa?" jawab Kafian setelah membilas piring terakhir dan meletakkannya di tempatnya.

"Ck, nyuci gitu aja lama! Cepat bantu Bimo di depan! Cafe lagi ramai kalau kerja yang cepat! Jangan lelet yang lain udah pada kuwalahan lo masih aja ngerjain satu pekerjaan ini!" kata Leylia dengan wajah galaknya, Kafian pun mengangguk kemudian berlalu ke depan untuk membantu Bimo mengurus pelanggan sedangkan Leylia yang melihat itu berdecak kesal. Abaikan ucapan tajam Leylia namun sebagai manusia tetap saja kata – kata itu menyakiti hatinya.

"Ck, dasar sialan!" umpat Leylia kesal.

Kafian kini melayani para pelanggan bersama Bimo dan dua pelayan lainnya. Pelanggan di cafe ini cukup banyak dan cukup membuat mereka kuwalahan. Jika yang lain sibuk melayani pelanggan beda dengan Leylia yang kini malah bersantai di bagian kasir, sebenarnya dibagian itu sudah ada yang menjaga. Entah apa yang gadis itu lakukan dan pikirkan yang lain sibuk dia malah bersantai di bagian kasir dengan ponsel di tangannya.

"Ley, lo kenapa malah santai disini anjir! Bantu yang lain sana! Tuh Kafian tuh kasihan udah kuwalahan dia." Kata Sari, karyawan bagian kasir. Khusus kasir dan hanya ditugaskan dibagian itu saja karena gadis itu diutus langsung oleh pemilik cafe ini alias Ayah dari Aldo dan Aldi. Dan Sari ini bekerja selama lebih dari 8 jam karena yeah pekerjaannya ringan hanya menjaga kasir dan memang keinginan Sari sendiri.

"Ck, gue udah kerja dari jam 6 tadi anjir sampai sekarang jam 12. Gue mau istirahat dulu, capek!" ucap Leylia dengan wajah acuhnya membuat Sari mendengus kesal.

"Ley! Semua disini juga kerja dari jam 6! Bahkan Kafian dan Bimo kerja dari jam setengah 6 anjir! Gue belum lihat mereka santai bahkan hanya sekedar duduk pun belum! Dan lo sekarang malah duduk santai disini sambil main hp, berchating ria padahal cafe lagi ramai – ramainya! Lo mau gue laporin ke manager hah?!" kesal Sari membuat Leylia tersenyum miring.

"Laporin aja, manager nggak akan marahin gue! Dipecat pun enggak! Jadi percuma mending lo diam aja." Kata Leylia dengan senyum pongahnya membuat Sari menatap wanita itu datar.

Leylia bukan hanya menyebalkan di mata Kafian tapi di mata Sari dan Bimo pun wanita itu menyebalkan, sombong, pongah dan semena – mena. Namun anehnya manager bahkan tak menegurnya membuat yang lain merasa tak suka, tak adil dan Leylia semakin merasa berkuasa.

'Terlalu percaya diri! Kau belum saja bertemu dengan Tuan Ferdi, ck, aku bahkan belum bisa menghubungi Tuan Ferdi dan Nyonya Fia! Kalau bisa gue bakal aduin lo!' batin Sari kesal.

Kafian Back!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang