Hewwoo lagi guys!!!
Ara back....
Ah Ara nggak tau mau ngomong apa, cuss ajalah langsung ke storynya barudak baong kita.
Eh bener nggak sih?
Coba kalau salah benerin guys!
😘💜Happy Reading💜😘
Setelah menyelesaikan sarapannya kini Kafian kembali ke kamar yang pertama kali ia tempati, kamar dengan nuansa biru ini sudah menjadi kamar milik Kafian. Kamar Kafian? Ya, buktinya di pintu kamar yang berwarna merah muda itu memiliki gantungan dengan tulisan 'Kafian's Room'.
Sungguh warna pintu yang feminim ya Kafian.
Ya, merah muda dan Kafian anggap bahwa pintu merah muda itu pintu kemana sajanya Doraemon, kenapa? Karena nuansa kamar ini adalah Doraemon dengan kawan – kawannya. Bagus memang namun kekanakan menurut Kafian.
'Dari mana juga mereka tau kalau gue suka Doraemon? Suka sih tapi nggak gini juga kali!' batin Kafian kesal.
Kenapa? Karena hampir semua yang ada di ruangan itu berhubungan dengan kartun Jepang itu, mulai dari seprai kasur, karpet, gorden bahkan pintu pun semua berhubungan dengan Doraemon!
"Huh..... mereka seolah mau membangunkan inner child gue yang berusaha gue kendalikan dengan susah payah." gumam Kafian sambil memijit keningnya.
Menghela napas lagi kemudian Kafian pun berdiri dan berjalan menuju kaca besar yang menghadap ke..... taman......samping? entahlah namun memang kamar Kafian memiliki pemandangan taman dengan gazebo yang besar menurut Kafian dibagian pojok dan lampu – lampu kecil yang menggantung menghiasi taman.
"Tuh taman pasti bagus kalau malem, cakep tuh kalau buat nongki sambil minum kopi. Beuh suasananya ke cafe kekian aja njir." Gumam Kafian dengan senyum manisnya menatap taman itu. Sudah membayangkan kalau dia menikmati sore hari dengan angin semilir yang menyejukkan ditemani secangkir kopi hitam.
Tak lama dari Kafian memandangi taman itu datanglah dua orang lelaki yang membawa tas laptop dan berkas di tangannya. Kafian tau salah satunya namun satunya lagi.... ia tidak tau namun Kafian bersumpah kalau hampir semua yang ditemui dari anggota keluarga Bagaskara ini mukanya copy paste dari keluarga Jordan.
"Tuh orang siapa ya? Kok wajahnya mirip banget sama Papa Leo. Apa dia Kakaknya engg.... Tuan Ken? Atau Adiknya?" gumam Kafian bingung nan penasaran.
Kedua lelaki di taman itu kini sudah duduk di gazebo, membuka laptop dan mengerjakan berkas yang mereka bawa dengan sesekali mendiskusikan sesuatu. Kafian memandangi mereka dengan tatapan yang cukup intens hingga kedua orang di sana bisa merasakan tatapan Kafian. Mereka mendiskusikan sesuatu dengan serius terutama hal yang akan mereka lakukan besok dan kemudian mata mereka mengedar seolah mencari sesuatu membuat Kafian memiringkan kepalanya bingung.
"Apa yang mereka- oh shit!" kata Kafian mengumpat kemudian berlalu masuk sambil menutup sebelah wajahnya malu.
Dia tertangkap basah tengah menatap kedua lelaki yang ada di taman itu guys. Ya Tuan Ken dan Tuan Ric menatap Kafian yang tengah menatap mereka bingung. Kedua lelaki yang ada di taman itu pun terkekeh saat Kafian masuk dengan buru – buru.
"Khekhekhe..... ada apa dengan baby?" kata Tuan Ric dengan kekehan gelinya yang sempat melihat wajah kaget Kafian yang lucu.
"Entahlah mungkin dia kaget? Atau malu?" ucap Tuan Ken dengan senyum manisnya yang jarang sekali terlihat dan mata yang masih menatap jendela kamar anak kesayangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kafian Back!
Teen FictionKafian kembali ke tubuh aslinya, kembali pada tubuhnya sendiri seperti keinginannya yang ia sampaikan kepada Kavelo, sosok yang ia tolong dan ia masuki tubuhnya. Lelaki itu awalnya senang namun berubah kesal dan tak terima karena tubuhnya yang berub...