KEIRA - 4

78 6 2
                                    

Happy reading guys 🥰

Suara gemuruh tepukan tangan orang yang ada dalam gedung mulai menggema saat salah satu band menyelesaikan aksi manggungnya.

Gedung tempat festival musik sangat ramai dan riuh sekali. Banyak orang yang menyaksikan band favorit mereka tampil atau banyak orang datang karena menyukai seni musik.

Penampilan dalam festival ini dilombakan, banyak band-band terbaik antar sekolah menengah yang ikut serta dalam memeriahkan festival musik kali ini.

Tidak hanya band yang berasal dari ibu kota saja namun hingga keluar kota-kota. Karena banyak sekali sekolah-sekolah lainnya yang memiliki band terbaik andalan sekolah mereka.

Seperti yang sudah dibilang Lea kepada Papanya bahwa ia akan ikut lomba band, penampilan band Lea menjadi penutup perlombaan band kali ini.

Sekarang hanya tinggal menunggu keputusan dewan juri saja.

Grup band Lea sedang menunggu di tempat standnya.

"Lea kita menang ga si nanti?" Celetuk salah satu personil anggota band Lea. Sakti namanya.

"Heh Lo ga yakin sama band kita Sa?" Sahut orang yang tengah mainkan gitar dengan nada yang seperti ngasal saja.

"Yee yakin lah orang gue tadi main drum aja oke, cewek-cewek nyampe kagum sama gue masak kalah si" ujar Sakti.

"Bacot kalian"

Bukan Lea yang menanggapi namun teman band Lea yang lain.

Lea hanya mendengar percakapan mereka tanpa minat bergabung atau menjawab pertanyaan mereka. Lea tampak santai tak minat dengan yang sedang teman-temannya itu bicarakan.

Fokus Lea adalah ke layar ponselnya yang sedari tadi ada  di genggamannya. Mata nya terus mengecek layar ponselnya, seperti berharap ada seseorang yang menghubunginya, menanyakan tentangnya. Namun semua itu tidak terjadi tidak ada yang menghubunginya.

Helaan nafas terdengar lirih dari mulut Lea. Hingga membuat orang disampingnya pun ikut menoleh.

"Kenapa Lo? Capek?" Tanya cowok itu.

Dalam grup band Lea hanya ada dua anak perempuan satunya Lea sebagai vokalis dan Michel sebagai pemain piano. Serta tiga anak laki-laki, dengan sakti sebagai drummer, Virgo sebagai gitaris dan Arya sebagai gitaris juga.

Lea yang merasa ditanyai itu pun menoleh dan menggelengkan kepalanya.

"Terus Lo kenapa?" Tanyanya lagi.

"Gapapa"

"Wajah Lo gak ngasih tau gue kalo Lo gapapa! Lo nunggu seseorang di hp Lo?" Ujar cowok itu, pasalnya dia terus memperhatikan gerak-gerik Lea dari tadi terus menatap layar ponselnya.

"Sok tau Lo Virgo"

"Kalo Lo kangen sama cowok Lo itu, mending telepon sekarang aja, jangan gengsi buat telepon duluan Lea!"

"Dih makin sok tau"

Lea hanya menatap Virgo acuh. Saran dari Virgo ini memang buruk sekali. Tidak mungkin seorang Lea akan telepon duluan. Dia cewek jadi harus menunggu itu prinsip. Lagi pula setelah kejadian tempo hari di klub mana mungkin dia akan menelponnya.

Pasti mereka sedang bersama berduaan huh, batin Lea.

"Gimana Ra? Lancar kan Lo olimpiadenya?"

"Aku ga tau Ke gimana hasilnya" Wajah  Vira seperti sangat gugup dan lesu.

Hari ini bertepatan juga dengan Vira yang mengikuti seleksi olimpiade sains internasional.

KEIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang