KEIRA - 3

80 6 1
                                    

Happy Reading ❤️

Suara dentuman musik DJ begitu terdengar di telinga orang-orang yang berada dalam ruang gelap yang minim pencahayaan itu.

Berjoget meliuk-liukkan tubuh tak peduli orang disekitar kita. Baik dari yang cowok maupun cewek.

Aroma alkohol menyeruak menjadi kan khas dari tempat ini. Tempat yang katanya penghilang penat, penghilang masalah dan tempat cuci mata.

Dari tempat itu terdapat seorang cewek dan cowok yang sedang meminum segelas wine dengan santai. Sambil menikmati pemandangan disekitar yang membuat kepala melupakan masalah sejenak.

"Kenapa Lo paling tau?" Tanya cewek itu.

Cowok itu hanya tersenyum lalu menjawab pertanyaan tersebut.

"Bahkan gue lebih tau segalanya dibandingkan cowok Lo Lea" katanya disambut gelak tawa dari Lea.

"Dari apa yang Lo suka maupun tidak suka"  lanjutnya.

"Gue kek orang goblok gak si?"

"Terlalu goblok mencintai" tawa cowok itu pun terdengar renyah.

"Siapa bilang gue cinta"

"Lo boleh bohong sama semua tapi Lo gak bisa bohong sama gue Lea"

Lea mendengar hal itu pun kembali mengisi gelas yang kosong dengan minuman wine nya lagi.

"Jangan bohong Lea"

"Lo bawa Vapor? Gue minta Jun"

Asap dari rokok elektrik itu mulai keluar dari mulut Lea. Bukan hal baru bagi Lea lagi. Ini Lea yang sebenarnya.

"Lo bener gue goblok"

"Gue cantik tapi dimana kurangnya gue? Kenapa cowok gue lebih pilih kembaran gue?"

"Sebisa mungkin gue selalu jadi cewek feminim didepan Kenan, gue gak pernah tunjukkan aslinya gue"

"Masih kurang ternyata, gue bahkan selalu agresif supaya dia gak pernah berpaling"

"Tapi apa-" kata Lea yang terjeda.

"Ternyata dibelakang gue dia juga pinter bermain api"

Begitu lah ucapan Lea secara beruntun. Juna pun hanya sebagai pendengar saja. Entah mengapa mungkin pengaruh minuman sudah mulai berpengaruh dalam tubuh.

Juna mendekatkan wajahnya ke wajah cantik Lea. Dengan mata Lea yang berkaca-kaca menandakan gadis itu tengah terluka.

"Lo itu gak kurang apapun, Lo sempurna Azalea"

Wajah Juna kian mendekat dengan menangkup kedua pipi Lea.

Tatapan mata Juna kini mengarah pada bibir ranum Lea. Yang sudah dari awal sangat memikat sekali.

Lea yang hanya diam ditatap secara intens. Benar posisi Juna ingin sekali mencium bibir ranum Lea.

Satu detik.

Dua detik.

Wajah Juna kian mendekat hingga hidung mereka saling bersentuhan.

Bugh.

Juna tersungkur ke lantai. Saat sebuah Bogeman tangan meninju tepat pada rahangnya.

Juna pun bangkit dan melihat siapa yang tiba-tiba menyerangnya. Sesaat sudah tahu Juna hanya bisa tersenyum remeh.

"Berani banget Lo coba-coba mau nikmati milik gue" ejek orang yang membuat Juna tersungkur.

"Kenapa? Lo nolak yaudah buat gue aja" jawab Juna tak mau kalah dengan Kenan.

KEIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang