KEIRA - 8

71 3 0
                                    

Happy Reading ❤️

Kenan memarkirkan motornya dihalaman rumah nya yang megah bernuansa putih dengan gaya arsitektur minimalis modern.

"Turun!" Perintah Kenan pada orang yang memeluknya dari belakang dijok motornya.

Paham dengan perintah Kenan ia pun langsung turun.

"Kok ke rumah kamu Ke?" Tanyanya.

"Bunda nyuruh pulang"

Kenan lalu memberikan isyarat untuk masuk. Seperti cewek disampingnya itu ragu-ragu untuk masuk. Kenan akhirnya menggandeng tangan cewek itu dan menariknya masuk.

"Assalamualaikum, Bunda?" Salam Kenan.

Belum ada yang menyahutinya.

Kenan semakin menarik cewek itu masuk guna mencari keberadaan Bundanya.

"Waalaikum-" ucapan Bundanya terpotong saat melihat siap yang digandeng Kenan pulang ke rumah.

"-salam"

Kenan langsung menyalami Bundanya dan cewek itu juga ikut menyalami.

"Kok sama Vira?" Tanya Bundanya.

"Sama saja Bun" jawab enteng Kenan.

Bundanya ini malah menatap Kenan tajam seperti tanda peringatan pada putra nakalnya ini.

Vira yang canggung dan merasa bersalah pun menyapa Bunda Anzani.

"Tante Zani apa kabar?" Tanya Vira memecahkan kecanggungan ini.

"Baik kok, kalo Lea gimana? Kok kamu yang sama Kenan? Tadi Bunda pikir sama Lea" jawab Bunda Anzani.

Seharusnya Bunda Anzani menanyakan kabar Vira namun malah menanyakan kabar Lea. Sepenting itukah kabar Lea bagi bunda Kenan.

Alih-alih menjawab pertanyaan dari Anzani, Vira malah terdiam.

"Lebih baik dari Vira" bukan Vira yang menjawab melainkan Kenan.

"Bun capek berdiri terus disini!" Ucap Kenan kembali.

"Oh ayo masuk!"

Bunda Anzani mempersilahkan mereka masuk. Dan menjamu Vira diruang keluarga. Sedangkan Kenan naik ke atas sepertinya ke kamarnya.

Kini hanya Bunda Anzani dan Vira di ruang keluarga.

"Tadinya Tante pengin masak-masak sama Lea, lagipula itu si Syila kangen sama kakaknya, yaudah bunda suruh Kenan pulang" jelas Bunda Anzani.

Vira jadi tidak enak hati dan merasa bersalah. Seharusnya bukan dia yang ada disini. Dia tak diharapkan bukan kehadirannya.

"Maaf ya Tante" kata tulus itu keluar dari mulut Vira.

Dari arah tangga turun seorang gadis cilik yang ada digendong Kenan. Gadis itu bersorak senang saat kakaknya pulang dan berjanji akan bermain dengannya.

"Yaya nya Syila pulang!" Sorak gadis itu membuat Kenan mengecupi pipinya yang tembem itu.

"Unda Yaya pulang!" Ucap gadis itu memanggil Bunda Anzani.

Bunda Anzani dan Vira pun ikut menoleh kearah sumber suara.

Bunda Anzani tersenyum melihat itu.

Syila memang bukan anak kandungnya, melainkan cucunya dari putri semata wayangnya yang telah pergi untuk selama-lamanya.

Hanya sisa putranya Kenan dan cucunya Syila.

"Syila sini ada aunty Vira!" Suruh Anzani.

Kenan langsung menurunkan Syila saat sudah berada diakhir tangga. Membiarkan Syila menghampiri Bundanya itu.

KEIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang