KEIRA - 21

38 3 1
                                    

Zidan baru selesai pulang dari markas gengnya AODRA. Kali ini hanya kumpul-kumpul biasa. Namun pulang lebih awal biasanya saat semua anggota gengnya kumpul mereka akan pulang larut malam. Tapi tidak dengan hari ini, sang ketua absen.

Saat melewati jalan sekolah tetangga di sebelah nya terdapat halte. Namun bukan halte tersebut yang menjadi atensinya.

Gadis yang tengah asik mengotak-atik ponselnya itu nampak bahwa ia sedang kebingungan.

Zidan menepikan motornya ke arah gadis itu.

"Vira?" sapanya sedikit ragu.

Gadis yang disapa itupun mendongak menatap kearahnya.

"Zidan? kamu?" Tanya gadis itu, yang tak lain adalah Zaviera.

Zidan langsung turun dari motornya dan menghampiri Vira.

"Lo sendirian? disini? Lo tau kan ini bukan ranah SMA kita?" ujarnya khawatir.

Gadis tampak diam sejenak. 

Zidan seperti mengerti sesuatu.

"Kenan? dimana dia?" tanyanya.

"Aku sama Kenan, cuma tadi Kenan sedang buru-buru jadi aku bilang bisa pulang sendiri" jelas Vira.

Zidan mendengar itu hanya bisa menghela nafas. Menurut Zidan hal apa yang bisa membuat Kenan meninggalkan Lea sendiri. Sedangkan yang dia tahu bahwa Vira ini adalah selingkuhan, yang paling disayangi Kenan.

Zidan tahu kebenaran itu. Dari semua anggota gengnya hanya Zidan yang tahu tentang hubungan Vira dan Kenan.

"Lea? atau bukan? karena setahu gue hari ini kita di markas tidak ada kesibukan sama sekali" ucap Zidan. Anggap saja Zidan ini sangat kepo dengan kejadian sebenarnya.

Vira nampak bingung, dia hanya menduga bahwa kemungkinan saja Zidan memang tahu hubungannya dengan Kenan.

"Kamu tau?" tanya Vira

Namun Zidan hanya membalas dengan deheman saja.

"Tadi aku barusan dari cafe belakang gang situ, Kenan bilang tempat itu baru buka dan ramai, makanannya juga enak. Tapi kita ketemu Lea" Jelas Vira.

Zidan hanya manggut-manggut saja.

"Yaudah ayok gue antar pulang!" seru Zidan.

Vira nampak tersenyum dan mengiyakan ajakan Zidan. Bagi Vira ia beruntung bertemu dengan Zidan. Pasalnya Vira takut berada di sekitar SMA tetangga karena sering terlibat tawuran dengan sekolahnya.

"Lo mau beli es krim dulu?" tawar Zidan.

Seketika Vira tersenyum senang. Demi apa Zidan pintar sekali mengembalikan moodnya yang rusak karena Kenan.

"Mau banget!!"

Lo manis gak pantas buat jadi simpenan doang. Batin Zidan.

"Zidan es krim nya enak banget suka deh" ucap Vira sambil tertawa riang.

Zidan tersenyum mendengar hal itu.

Mungkin karena mood Vira sudah kembali ceria. Membuat ia tak sadar jika es krim yang dia makan belepotan sampai ke bibirnya.

Zidan yang mengetahui hal itu memajukan badan agar lebih dekat dengan Vira. Tangannya terulur terangkat maju hingga menyentuh bibir Vira.

Sapuan lembut yang Vira rasakan dari perlakuan Zidan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KEIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang