"Sekarang pemerintah sedang melakukan evakuasi besar-besarran. Masyarakat yang terinfeksi akan dilakukan tindakan lebih lanjut. Pemerintah juga kebingungan akan tragedy mengenaskan ini datangnya dari mana, peristiwa mengejutkan ini terjadi secara tiba-tiba. Sedangkan masyarakat yang belum terinfeksi diharapkan segera ke airport terdekat, melakukan penerbangan ke ibu kota. Pemerintah juga akan melakukan tindakan lebih lanjut setelah masyarakat tiba."
"Lah, bukannya evakuasi udah dilakuin dari lama ya?" ujar Jaehyuk bingung, melirik teman-temannya yang berpikiran hal yang sama.
Jihoon melirik Junkyu.
Junkyu melirik Jihoon
Lalu keduanya tersenyum canggung.
Mashiho yang tak sengaja melihat fenomena itu berteriak histeris lagi. "ANJING, KAK JUNKYU DAH BERALIH DARI ASAHI KE KAK BANYAK BACOT!"
Jihoon melotot. Mashiho melabeli namanya dengan 'Kak Banyak Bacot'
What the hell—
"Berisik lo sarap!" Junkyu menempeleng kepala Mashiho dengan bar-bar.
Asahi yang disebut namanya udah lempeng aja wajahnya.
"Kita harus ke airport," putus Hyunsuk memutuskan.
"Tapi bukannya itu bahaya? Apalagi airport jauh dari sini," ungkap Junkyu yang tak sependapat.
"Gue lebih baik berusaha sih dibanding berkendara gak tahu arah gini. Udah hampir 5 tahun gue berkendara di bawah tekanan zombie begini," ucap Yedam. "Gue udah capek harus hidup berdampingan sama zombie."
Hati Jihoon agak berdenyut mendengar ungkapan Yedam. Ia tak pernah membayangkan ada nyawa yang menderita dari rancangan game yang ia buat tanpa arti itu selama ini.
Sementara Jihoon hidup enak di bumi pada saat itu.
"Ya udah, kita ke sana."
"Hati-hati," peringat Yoonbin begitu mereka semua turun dari mobil. Mobilnya terparkir rapi, suasana airport tampak sangat sepi.
Doyoung mengernyit, merasa aneh. Perasaannya mendadak tidak enak.
''Kayaknya ada yang gak bener deh di si—"
"Ayo masuk!"
Jeongwoo berlari masuk dengan cepat, disusul Haruto, lalu yang lainnya. Doyoung berdecak, mau tak mau ikut berlari walaupun hatinya dugun-dugun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Today We Run | Treasure ✔
AventuraJihoon tidak pernah menyangka bahwa game zombie yang selama ini ia rancang, memiliki kehidupan yang sebenarnya.