e m p a t b e l a s

1.1K 207 17
                                    

"Anjir, bodo amat! Gue gak perduli ya lo mau udah nenek-nenek, salah lo nih ya nyerang gue!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anjir, bodo amat! Gue gak perduli ya lo mau udah nenek-nenek, salah lo nih ya nyerang gue!"

Junghwan memaju mundurkan sapu yang ada di tangannya pada zombie nenek-nenek di depannya yang berjalan lamban ke arah Junghwan. Hendak menggigit.

"Eh tapi lo kan ompong nih, Nek. Ya kali gue bisa kena virus kalau lo gigit?" ucap Junghwan bergumam sendiri, ia bingung harus menusuk zombie nenek tersebut menggunakan sapu atau tidak.

"Aelah, udah tusuk aja kenapa sih!'' kesal Jaehyuk yang sudah nangkring di troli belanjaan. Entah bagaimana bisa ada di sana, beruntung zombie yang mengejar mereka berdua hanya sedikit.

Hanya tiga zombie.

Dua sudah dilumpuhkan, sementara satu lagi ya ini, zombie nenek-nenek.

"Gak bisa, Kak Jae. Gue jadi keinget Nenek gue di kampung!"

"Elah, yang penting ini kan bukan nenek lo. Junghwan, lo laki-laki, ayo berpikir logis!" kata Jaehyuk bersorak-sorai.

"Iya, 1 tambah 1 berapa, Kak?"

"Hah, kenapa jadi matematika?"

"Kata lo suruh berpikir logis!"

"Gak begitu juga ya, kudanil..." Jaehyuk jadi emosi sendiri. Oh ya, Jaehyuk tidak memakai senjatanya agar tidak menimbulkan suara yang memicu kemunculan zombie lebih banyak lagi.


DUAKH!!


"Anjir, Kak Yedam sadis banget!"

"Berisik lo, cepet masuk mobil!"

Yedam menabrak zombie nenek-nenek tersebut dengan kencang, Junghwan dan Jaehyuk segera masuk ke dalam mobil. Mereka juga panik, takut-takut zombie muncul secara tiba-tiba.

"Semoga yang lainnya baik-baik aja," ucap Yedam sembari fokus menyetir, matanya bergulir ke kanan dan ke kiri, fokus mencari keberadaan teman-temannya.

"Ini seriusan gak sih? Gue takut ada yang—"

"Junghwan, tolong ya omongan lo. Situasi begini omongan jangan ngelantur," potong Jaehyuk cepat, ia tahu apa yang ingin diutarakan oleh Junghwan.

"Gue takut aja.." Junghwan menggigit bibir bawahnya khawatir. Ia takut terjadi sesuatu yang buruk..

"Kak Yedam.. itu bukannya.."

Mobil Yedam berhenti ketika seseorang yang tampak sangat familiar bagi mereka tiba-tiba menyebrang begitu saja dengan lunglai, pakaiannya sudah tak berbentuk dan penuh darah.

"Kak Haruto.."

Junghwan menangis, matanya tak bisa lepas dari Haruto yang ia yakini sudah bukan lagi manusia di depannya. Hatinya sakit, mencelos, ketakutannya terjadi.

"Kak Yedam.. sekarang harus gimana.."

"Kita harus jalani hidup ini kan?'' ucap Yedam dengan suara parau. Junghwan dapat melihat bahu Yedam bergetar dari kursi penumpang.

Today We Run | Treasure ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang