>> Happy Reading <<
Dengan mata berat dan berkali-kali menguap, Abel berusaha fokus pada jalanan yang dilewatinya. Sementara Galaksi yang duduk di bangku sebelahnya, pria itu tidur pulas. Galaksi beralasan mengapa mereka melakukan perjalanan ke Bandung di tengah malam begini adalah untuk menghindari macet. Namanya juga bawahan, jadi Abel tak memiliki alasan untuk menolak perintah atasannya itu. Meski mengantuk, ia tetap berusaha fokus pada jalanan yang dilewatinya.
Abel terkesiap karena hampir saja ia tertidur andai sebuah truk tak membunyikan klakson yang begitu memekakkan telinga yang ditujukan untuknya. Menurut cerita-cerita masyarakat yang beredar, di tol ini biasanya sering terjadi kecelakaan. Abel bergidik ngeri kala melihat ke sekeliling tol terdapat pohon-pohon besar dan rimbun serta cahaya sekitar yang temaram yang berasal dari lampu para pengemudi mobil. Pikiran-pikiran negatif memenuhi isi kepalanya.
Sembari mencoba fokus menyetir, Abel merapalkan doa dalam hati agar perjalanan mereka lancar sampai tujuan, diberikan keselamatan, makhluk-makhluk astral yang berada disekitar, penunggu tempat itu supaya jangan mengganggunya dulu. Ia lajang dan ia ingin menikah, memiliki keluarga kecil terlebih dulu sebelum ajal datang menjemput.
Saat mendekati area tempat peristirahatan, Abel tak membuang kesempatan, menepikan mobilnya dengan tujuan untuk membeli secangkir kopi.
Abel turun dari mobil, melangkahkan kakinya menuju kedai kopi yang buka 24 jam untuk membeli kopi guna mengobati rasa kantuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD GAMES [COMPLETED]
RomanceGalaksi Maximilian Xander, pria tampan dengan sejuta pesona. Gadis mana yang tidak tergoda olehnya. Ia dipuja dan digandrungi oleh para gadis karena ketampanan dan pesonanya. APAPUN bisa ia dapatkan dengan mudah jika ia menginginkannya. Namun entah...