>> Happy Reading <<
Atas permintaan Galaksi, Abel naik ke lantai sebelas untuk menemuinya. Dan betapa canggungnya Abel kala tiba disana, Galaksi tidak hanya sendiri melainkan ditemani oleh kedua pria tampan yang Abel lihat tempo hari. Ketiganya tertawa terbahak-bahak seperti tengah membicarakan sesuatu hal yang lucu. Ketiganya seolah belum menyadari eksistensi Abel.
"Pak Galaksi."
Galaksi masih tertawa. Abel sudah menajamkan pendengarannya tapi ia tak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan.
"Pak Galaksi."
Abel berjalan mendekat, siapa tahu saja dengan ia mendekat Galaksi menyadari keberadaannya.
"Pak—"
"Abel. Sejak kapan kamu masuk?"
"Baru aja, Pak. Ada perlu apa Bapak, empphh-" pertanyaan Abel hanya menggantung di udara karena tiba-tiba saja Galaksi beranjak dari duduknya kemudian melahap rakus bibirnya sampai-sampai Abel tak punya kesempatan untuk memberontak. Galaksi menghimpit tubuh mungil Abel ke dinding. Tangan Galaksi tak tinggal diam, meremas apapun yang ia temukan.
Tanpa sadar, air mata mengalir di pipi Abel. Abel benar-benar tak punya kesempatan dan tak punya tenaga hanya untuk mendorong Galaksi. Tenaga pria itu benar-benar kuat. Dan Galaksi melecehkannya tepat dihadapan kedua sahabatnya yang terlihat puas dengan pertunjukan ini.
Setelah dirasa Abel hampir kehabisan napas, Galaksi menarik bibirnya menjauh kemudian saat Abel akan melayangkan tamparan padanya, Galaksi mengunci kedua tangan Abel diatas kepalanya. Galaksi terlihat tak peduli pada aor mata yang membasahi pipi Abel.
"Jangan sok jual mahal."
Abel tak menyangka Galaksi akan mengatakan hal itu.
Galaksi melempar Abel hingga Abel jatuh terduduk di sofa dihadapan Dastan dan Andrew.
"Ayo mau siapa duluan? Gue, Andrew atau lo, Tan?"
Abel tak mengerti apa maksudnya dengan siapa duluan?
"Lo yakin mau bekas gue?" Dastan bangkit berdiri seraya menghampiri Abel dan menjepit dagunya. Dilihat dari jarak sedikit ini Abel sangat cantik. Ah, sungguh! Ia benar-benar sudah tidak sabar ingin segera mencicipi tubuh Abel.
Galaksi mendudukkan dirinya di sebelah Andrew dihadapan Abel sembari mengamati Abel.
Sungguh! Abel tak mengerti dengan apa yang terjadi. Kenapa para pria itu terlihat ...
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD GAMES [COMPLETED]
RomanceGalaksi Maximilian Xander, pria tampan dengan sejuta pesona. Gadis mana yang tidak tergoda olehnya. Ia dipuja dan digandrungi oleh para gadis karena ketampanan dan pesonanya. APAPUN bisa ia dapatkan dengan mudah jika ia menginginkannya. Namun entah...