34 - Maaf

435 28 1
                                    

>> Happy Reading <<

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

>> Happy Reading <<

Pagi ini Galaksi mengambil alih dengan menyetir mobilnya sendiri, sementara Abel, setelah masuk ke dalam mobil kemudian Galaksi mengatakan supaya ia saja yang menyetir, Abel hanya duduk diam tak bergeming. Entah apa yang saat ini tengah Abel pikirkan, Galaksi tak ingin mengganggunya.

Abel menggigit bibir bawahnya, curi-curi pandang memperhatikan Galaksi yang terlihat fokus menyetir. Setelah apa yang terjadi dan setelah tahu bahwa ia diterima dengan baik oleh keluarga Xander, Abel jadi ragu untuk mengundurkan diri dan menjauh dari Galaksi yang terlihat tulus mencintainya. Baru kali ini di sepanjang hidupnya ia dicintai dengan tulus. Dan jika boleh jujur ia tidak ingin menyia-nyiakan ketulusan itu.

"Galaksi."

"Hm."

"Maaf."

Galaksi mengernyitkan dahi. Kenapa tiba-tiba Abel meminta maaf padanya?

"Maaf karena aku sudah memanfaatkan kamu," batin Abel. Ia tak memiliki keberanian untuk mengatakan ini. Ia butuh waktu.

"Maaf untuk?"

Abel menghela napas dalam. "Karena aku ... beberapa hari ini aku mengabaikan kamu dan juga karena aku belum bisa balas perasaan kamu."

Galaksi tersenyum. "Aku tahu kamu butuh waktu untuk ini." Sebelah tangan Galaksi yang bebas menggenggam jemari Abel kemudian mengecupnya. "Aku akan menunggu."

Lagi, Abel menggigit bibir bawahnya. Demi Tuhan! Ia merasa bersalah karena dengan sadar sudah memanfaatkan pria yang kini mencintainya demi satu tujuan. Ah, andai saja Galaksi tak mencintainya maka ini akan mudah bagi Abel untuk enyah dari kehidupannya.

"Galaksi."

"Hm."

"Aku ... aku mau peluk kamu."

Galaksi mengulum senyum kemudian menepikan mobilnya kemudian merentangkan kedua tangannya supaya Abel masuk ke dalam pelukannya.

"Sini, katanya mau peluk."

Tanpa Galaksi duga, Abel berdalih duduk di atas pangkuannya kemudian memeluknya erat.

"Maaf."

Galaksi menganggukkan kepalanya sembari membalas pelukan Abel.

"Maaf, Galaksi."

"It's oke, sayang."

"Maaf," suara Abel terdengar bergetar tapi Galaksi tak menyadari itu. Dan juga tanpa Galaksi sadari, ekor mata Abel mengeluarkan air mata.

"Maaf." Buru-buru Abel menghapus air matanya.

"Maaf."

Galaksi yang merasa ada yang aneh dan tak biasa dengan Abel pun mengurai pelukannya kemudian menangkup kedua pipi Abel. "Kenapa, hm?"

BAD GAMES [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang