BAB 14

1.2K 137 20
                                    

Bulan selalu ada di malam hari, matahari selalu ada di siang hari, dan Nagi selalu ada di samping (Name)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bulan selalu ada di malam hari, matahari selalu ada di siang hari, dan Nagi selalu ada di samping (Name).

Kira-kira sudah seminggu (Name) disini. Jadwal tahanan mandi adalah seminggu sekali. Tak terbayang jika bau keringat dan rambut yang berminyak. Di dalam tahanan hanya ada toilet dan wastafel.

(Name) selalu tak bisa bebas jika ia ingin ke toilet. Borgol kakinya selalu memberatkan kakinya untuk berjalan. Berbeda dengan Nagi yang hanya duduk di lantai penjara menatap langit-langit penjara.

"TAHANAN NOMOR 401 DAN 402 MASUK!"

Teriakan polisi membuat semua tahanan menoleh. Anggota tahanan semakin banyak. Nagi menatap dari balik jeruji dan (Name) yang baru keluar dari toilet ikut menoleh.

Kembar laki-laki. Wajah mereka tampak cemberut dan salah satunya memberontak ingin keluar. Para polisi segera menahannya dan salah satu polisi menghampiri jeruji Nagi.

(Name) mendekat kearah Nagi dan memegang bahunya. (Name) takut dengan wajah mereka berdua. Tampaknya umurnya dua belas tahun.

Mata yang tampak tergores pisau dengan garis tegas yang terlihat jelas. Tangan Nagi memeluk pinggang (Name) dan mengelus pelan. Memberikan rasa hangat kepada (Name).

"Masuk!" perintah polisi

"Apa?! aku ingin keluar!"

"Kau sudah membunuh orang memakai pistol api tau?!"

Salah satu kembarannya menatap wajah (Name). Ia menyeringai kecil dan itu jelas membuat (Name) takut. Nagi menatap tajam kearah si kembar dan matanya terpejam sejenak.

'Keributan lagi..aku tak bisa bebas dengan wanitaku'

"Masih perawan?"

"KYA!"

(Name) jelas kaget dengan bisikan itu. Wajah (Name) menatap balik wajah si kembar itu dan dua-duanya menatap (Name). Apa-apaan ini?! Kenapa di jeruji ini hanya (Name) sendiri yang perempuan?!

"Untuk apa kau menanyakan itu kepada teman jeruji ku?" tanya Nagi

"Aku hanya menanyakannya. Apa salahnya?"

"Namamu siapa sialan, kau membuatku emosi"

"Namaku? Oh, namaku Daichi. Ini adikku, Daiki. Marga tidak ada"

"Sialan kau"

Nagi menarik kerah baju Daichi dan Daiki dengan cepat mengeluarkan senjata tajam di balik bajunya. (Name) membulatkan matanya. Kenapa baru masuk sudah membuat keributan?

"Sekali lagi membuat ribut dengan kakakku-"

BRAK! BRAK!

Tangan Nagi dengan cepat memukul di jantung mereka berdua. Tangannya dengan secepat kilat, si kembar tampak saling memegang dada mereka. Itu tepat sekali dengan kekuatan yang luar biasa.

𝐊𝐈𝐒𝐀𝐇 𝐊𝐈𝐓𝐀 : Nagi Seishirou ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang