Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini, (Name) memotong rambutnya. Rambutnya yang dari panjang sepinggang menjadi wolfcut. (Name) tahun depan akan sekolah. Ia kali ini tak mau loncat kelas. Entah bagaimana ia bisa masuk ke sekolahnya nanti.
(Name) keluar dari salon dan melihat dirinya yang baru. Wajahnya juga banyak sekali berubah semenjak ia mengurung diri. Ia mempelajari tentang make up dan skincare. Wajahnya jauh lebih berbeda dari yang dulu.
Alisnya yang rapi dan bulu mata yang meletik. Jauh dari dulu yang (Name) seperti krisis bulu mata. Saat berjalan, banyak sepasang mata menatap wajah (Name). Diantara mereka banyak berbisik-bisik tentangnya. Tubuhnya juga ia ubah sedikit. Tubuhnya menjadi lebih ideal dari tinggi yang ia punya.
Memakai baju warna soft dan berjalan menuju ke rumah. Ia melihat banyak keramaian di sekolah. (Name) mengangkat sebelah alisnya dan berlarian kearah sekolah. Tampaknya memang ada acara. Saat (Name) melihat acara itu, itu adalah festival SMA Bluelock.
Matanya membesar sejenak dan tangannya gemetar. Ia masih saja tak bisa melupakan semua kenangan di sekolah Bluelock. Nantinya, ia pasti tak masuk di komplek ini.
(Name) melihat stand yang penuh dengan makanan-makanan. Perutnya seolah di hipnotis oleh aroma makanan, kaki (Name) melangkah masuk ke festival. Banyak orang yang sedang berjalan kesana kemari. (Name) menatap semuanya.
"Sekolahnya keren" gumam (Name)
•••
"Kau mau Nagi?" tanya Reo
"Terserah, yang penting aku makan"
"Yasudah, pak tolong takoyaki nya dua di bungkus aja"
Reo berdiri sambil mengambil dompetnya. Melihat isi uang yang pas untuk diberikan kepada sang penjual. Nagi terdiam mematung di samping Reo. Nagi setelah masuk sekolah SMA Bluelock menjadi lebih pendiam dari biasanya.
Reo saja kadang di abaikan. Apa dia punya yang baru?
"Aku tak ketemu hantu itu lagi.." curhat Nagi
"Kan sudah ku katakan Nagi..tak ada hantu"
"Aku..aku suka padanya"
"Bodoh, jangan terlalu cinta sama yang tak pasti. Lagian tu hantu tak sama dengan manusia. Kita punya organ lengkap, lihat mereka, jelek"
"Aku kasih lihat hantunya kau pasti suka"
"Tidak akan, ada pacarku yang setia"
Reo mengambil dua bungkus takoyaki dan menatap wajah Nagi yang menunduk dalam. Wajahnya memang terlihat sedih.
"Yasudah, lagian kita bukan OSIS kan? Kita makan di bagian belakang sekolah mau? Sepi sih disana"
