BAB 19 : END ?

967 74 4
                                    

(Name) tetap membelalakkan matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Name) tetap membelalakkan matanya. Ia tak percaya dengan omongan Reo. Walau itu memang menyakitkan. (Name) menatap Nagi yang sedang menatap tajam Reo.

"Aku tau..apa yang dipikirkan oleh pikiranmu akan kau lakukan kan? Sudah ku katakan...aku siap menjadi teman cerita masalahmu. Setidaknya jangan mengajak orang lain terjerumus ke dalam masalah hidupmu!" ucap Reo

"Kau hidup sempurna dari lahir tau apa?" kesal Nagi

"Kau berubah..aku tak suka kau berubah Nagi..kau temanku kan? Kau tak lihat dan rasakan senua ini? Kau melakukan apa yang kau pikirkan... kau rela ya tidak sekolah lalu menghamili (Name) yang tidak ada sangkut pautnya dengan masalah kehidupan mu?"

Reo menatap (Name) dan wajahnya memang banyak menyimpan rasa gelisah dan takut. Reo menghela nafasnya perlahan mencoba menenangkan diri dan menatap (Name).

"(Name)..aku..bawa Nagi ya..jika ia sudah 'sehat' akan ku bawakan ke apartemen ini. Aku ikhlaskan semua uang keluargaku untukmu" ucap Reo

"Bawa...kemana?"

"Ke tempat ketenangan yang dicari-cari Nagi selama ini" ucap Reo sambil menggandeng tangan Nagi

Tanpa basa-basi ia menarik keras tangan Nagi dan membawanya pergi. (Name) masih terngiang-ngiang perkataan Reo. Kalau begitu..Nagi selama ini memendam perasaannya sendiri sampai menggila?

•••

"Ada keributan apa?" tanya Lamia

"Nagi..dibawa Reo.." ucap (Name)

"Buset..dan..kau diam saja ?"

"Aku harus bereaksi apa? Aku saja masih terkejut jika Nagi meminum obat-obatan terlarang sampai ia berani tampil dengan masalah kejiwaannya"

"Yah..itu hal biasa sih bagi yang kepengin bunuh diri"

"Kau tau apa?! Aku hamil anaknya dan..dia sama sekali...tak sadar..kan?"

"Namanya juga gangguan kejiwaan"

"..."

"Walau gitu gantengnya ga berubah kan?"

"AKU BUKAN PEDULI TENTANG ITU!"

"Lalu?"

"Aku... takut..jika dia kembali.. normal..apa dia sadar..jika sudah berani menyentuhku dan.. menghamili ku? Maksudku..dia masih sadar kan..aku.. dianggap sebagai wanitanya?"

"..."

"Aku..bukan bagaimana..aku tau..jika dia punya masalah kejiwaan..aku akan pahami itu. Aku tau..mungkin terlalu berat ia menjalani hidup sampai begini..aku tau.."

𝐊𝐈𝐒𝐀𝐇 𝐊𝐈𝐓𝐀 : Nagi Seishirou ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang