Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mau ke mana (Name)?" tanya Nagi
Nagi turun dari motornya dan melepaskan helm. Wajahnya menatap (Name) yang sedang kehilangan arah. Lorong ini buntu, dan mereka terpojok. Lagian, (Name) asal lari asalkan selamat. Memangnya siapa coba yang mau di pacari sama orang yang baru ketemu dua hari?
"Awas sana Nagi!" usir (Name)
"Btw, aku suka kucing kecil yang nakal"
"SIAPA YANG KAU KATAKAN KUCING?"
"Dirimu"
(Name) menelan ludahnya dengan kasar. Jalan buntu, pikirannya pun buntu. (Name) melirik sekilas kearah Nagi dan disana sudah ada Nagi yang berdiri mencegah (Name) berlari lagi.
"Jangan kejar aku"
"Kalau aku ga mau?"
"Lagian daripada kau memilihku, kenapa tidak memilih wanita lain?"
Nagi mendengar itu, ia berjalan pelan mendekati (Name). Wajahnya dengan datar dan bibirnya sedikit terangkat karena ucapan (Name) tadi. Itu jelas membuat (Name) bersender di dinding dan menatap wajah Nagi.
"Daripada kau mengoceh tak jelas, lebih baik -"
"Lebih baik aku diam saja" kata (Name)
(Name) memalingkan mukanya, dan tangannya mengepal kuat . Kenapa sudah jauh dari pembullyan malah mendekati yang seperti ini?
"Lebih baik kau gunakan suaramu untuk memanggil namaku"
"Jangan seenaknya memerintah!"
"Kau tau?"
Nagi jelas menyukai (Name). Ia berdiri di hadapan (Name) dan mengurung diri (Name) di kedua tangannya. Nagi mendekati wajah (Name) yang memang tampaknya ketakutan. Suara mobil, motor dan orang-orang sekitar terdengar jelas. Bahkan mereka berdua hanya berjarak berapa centimeter. Nagi melihat semburat merah di wajah (Name) dan ia tersenyum manis.
"Kau teman perempuanku yang pertama dan terakhir"
"Tapi-"
"Juga pacarku. Jangan membantah, lagian jika melarikan diri, aku selalu ada di sampingmu"
•••
Hari demi hari, (Name) hanya menuruti apa perkataan Nagi. Nagi menyimpan perasaan padanya, tetapi (Name) tak menyimpan perasaan apapun kepada Nagi.
Lagian, siapa yang mau dengan cowok tinggi dan suka bermain game? (Name) tak habis pikir dengan orang yang menyukai orang seperti itu.
Siapa sih yang tak suka pada Nagi Seishiro?!
Semesta dan pencipta-Nya sudah memberikan kelebihan pada Nagi. Dia tinggi, tampan, jenius, badannya bagus, ideal. Minusnya apa? Malas.
