BAB 13

1.1K 147 10
                                    

"Kenapa Nagi disini?" tanya (Name) dengan polosnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa Nagi disini?" tanya (Name) dengan polosnya

"Kalau masuk penjara tandanya apa?"

"Kau..berbuat apa?"

"Kau tau pria mabuk yang kau tolong?"

(Name) menatap mata Nagi sejenak dan merenung. Ia teringat dengan pria mabuk itu. (Name) hanya menolongnya dan keesokan harinya ia melihat tubuh itu sudah terpotong-potong. (Name) pun mengangguk sambil terus menatap Nagi.

"Nah, itu perbuatan ku"

Nagi dengan santainya berbicara seperti sedang memenangkan pertandingan paling hebat. Tangannya ia lipat di dadanya. Menatap (Name) dan bersender di dinding penjara.

"Oh iya, kau masuk karena apa?" tanya Nagi

"Aku..entahlah..aku di tuduh sebagai pembunuh ibunya Reo. Padahal, bukan aku yang melakukannya"

Nagi tertawa kecil dan menatap (Name) dengan menopang dagunya. Nagi terlalu candu untuk menatap wajah (Name) yang indah ini.

"Teman penjaraku yang melakukannya" ucap nya

(Name) melototi Nagi dan ia mengigit bibirnya sendiri. Apa? Teman penjara nya? Berarti setelah keluar penjara langsung membunuh orang? Lantas, kenapa ia jadi disini? Kenapa tak orang itu saja yang masuk kembali ke dalam penjara?

"Aku membayarnya memakai kartu atm Reo. Makanya ia mau membunuh ibu Reo dengan truk tronton dan memberikan kunci mobil itu"

"Lantas kenapa?! Aku tak mau masuk penjara sialan!" teriak (Name)

Nagi terdiam sejenak dan menatap (Name). Ia menghembuskan nafasnya dan berjalan pelan kearah (Name). Kaki Nagi berserta tangannya di borgol besi. Ia mendekati ke dekat (Name) dan menciumi telinga (Name).

Rasa geli yang di dapat (Name) membuat ia mundur di besi penjara. (Name) menelan ludahnya sendiri dengan kasar. Ada apa dengan orang ini?

"Karena, dimana pun aku berada kau harus ada di sisiku sayang. Sudah mau jam makan siang, sebaiknya kau berdiri di depan besi dan berteriak makan. Para tahanan selalu membuat hal berisik seperti itu"

Nagi mengecup bibir (Name) dengan singkat dan matanya melihat para tahanan di depan sel nya. Para tahanan itu menatap kearah Nagi dan (Name).

"Apa kau lihat-lihat?" sinis Nagi

"Tidak" ketusnya

Nagi memutarkan matanya dan menatap para polisi yang datang untuk membebaskan tahanan ke dapur.

"TAHANAN SEMUA BANGUN KALIAN! MASUK JAM MAKAN DAN BERHENTI BERTERIAK BODOH!" teriak polisi

Teriakan yang ada di penjara lain terdengar berisik. Namanya juga penjara anak. (Name) menatap salah satu rekan polisi yang sedang menatapnya juga. Polisi itu perempuan. Ia tersenyum kearah (Name) dan ia mengambil kunci penjara. Membuka gembok dan mendorong pintu besi.

𝐊𝐈𝐒𝐀𝐇 𝐊𝐈𝐓𝐀 : Nagi Seishirou ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang