Hallo! Walaupun book ini sudah tamat, tapi vote dan komen masih di perlukan. Terima kasih dan mohon dukungannya! ;)
..
.
.
~0°0~
Location: TAPOPS Station
"Misi kali ini sangat melelahkan, seluruh tubuh ku sakit di buatnya," ujar remaja dengan topi dinosaurus oranye diatas kepalanya. Ia menyilangkan tangannya di belakang kepala dan bersandar membuatnya sebagai tumpuan.
Remaja yang memakai headband merah di kepalanya menyahut dengan sepotong roti di genggamannya, "Begitu saja sudah mengeluh. Kau tidak lihat bagaimana luka yang Fang dapat saat terkena serangan Kapten Vargoba tadi? Kau jauh lebih baik jika dibandingkan dengan alien kepala landak itu,"
"Benar juga, kita belum melihat kondisinya. Apakah dia sudah sadar?" tanya remaja dengan tudung merah muda yang senantiasa melekat padanya.
"Sebaiknya kita hampiri dan melihat keadaannya. Kalian berdua mau ikut tidak?" ucap remaja dengan kacamata biru bulat yang bertengger apik di hidung mancungnya.
"Aku ikut," jawab si topi oranye, Boboiboy.
"Bagaimana denganmu, Gopal?" tanya Yaya, si pengguna tudung merah muda.
"Aku menyusul nanti, perut lebih penting daripada yang lain," ucap Gopal kemudian dia mengambil banyak roti dan buah-buahan ke piringnya.
"Selalu saja begitu," Ying mendelik, sudah menebak bagaimana tabiat temannya yang satu itu.
Location: Ruang Rawatan TAPOPS
Lenguhan itu terdengar dari seorang pemuda yang terbaring lemah diatas brankar. Ia menetralkan penglihatannya yang masih sedikit buram dan melihat sekitarnya. Ia menemukan seseorang yang sedang duduk di kursi yang terletak di samping brankar, orang itu menatapnya dengan sorot mata dingin dan tidak bersahabat.
"Kapten.." ujarnya dengan suara parau.
"Lemah. Kau sangat lemah, Fang. Bagaimana kau bisa tumbang dan teman-teman mu bertahan padahal pangkat mu jauh lebih tinggi di banding mereka?!" ia berucap dengan suaranya yang membentak, manik merah delima itu menatapnya dengan penuh kekecewaan dan kebencian.
Fang menatap manik itu dengan dalam, ia mencoba mencari sorot kekhawatiran tapi ia tidak menemukannya. Ia menghela napasnya, lagi pula apa yang ia harapkan?
"Maaf, Kapten. Aku sudah-"
"Sudah berusaha melakukan yang terbaik? Kau selalu mengatakan hal itu setiap kali kau gagal. Aku sudah muak mendengarnya,"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Alma Gamela [KaiFang]
Fanfikce"No matter how far we're apart, the red thread's always linked and will never break. '𝘊𝘢𝘶𝘴𝘦 𝘺𝘰𝘶'𝘳𝘦 𝘮𝘺 𝘢𝘭𝘮𝘢 𝘨𝘢𝘮𝘦𝘭𝘢." -Kaizo "As long as you're okay, i'm fine too. '𝘊𝘢𝘶𝘴𝘦 𝘺𝘰𝘶 𝘢𝘯𝘥 𝘐 𝘢𝘳𝘦 𝘰𝘯𝘦 𝘪𝘯 𝘰𝘶𝘳 𝘢𝘭𝘮𝘢...