Location: Ruang Rawatan TAPOPS
Kaizo menunggu adiknya sadar dengan sabar, sejak tadi ia terus menggenggam tangan yang lebih kecil darinya itu. Wajah itu terlelap damai, seperti tidak ada beban dari pemiliknya. Sudah lima hari Fang menutup matanya, tentu saja itu membuat semuanya khawatir, terlebih Kaizo dan Boboiboy. Remaja bertopi oranye itu sudah bertanya pada Babybot kenapa ini bisa terjadi.
"Ini salah satu efek sampingnya. Butuh waktu untuk menghapus ingatan saat ia terkena kekuatanku, ingatannya harus di hapus saat usianya kembali muda kemarin, ini demi kebaikannya juga,"
Kaizo menghela napasnya kasar, hatinya gusar dan entah kenapa melihat manik delima itu tertutup membuatnya takut.Takut kehilangan adiknya sebelum ia memperbaiki semuanya. Napas sayu-sayu itu dapat di dengar dari sebalik masker oksigen yang menempel pada mulut Fang, embun-embun juga terlihat disana. Monitor ECG itu menunjukkan detak jantung sang adik masih ada, terlihat sedikit stabil tapi itu tidak normal, sedikit pelan dari biasanya.
Kaizo berdiri dan bergerak ke kepala brankar, membelai surai sang adik dan mengecup keningnya singkat, "Kau akan kembali padaku, Pang. Aku akan selalu menunggumu, percayalah,"
"Kita akan bahagia seperti dulu lagi, aku janji,"
Kaizo tersenyum dan mengecup kening itu sekali lagi sebelum ia keluar dari sana. Saat di ambang pintu ia bertemu Boboiboy, ia mengangguk singkat ketika di sapa oleh remaja itu. Boboiboy masuk dan menutup pintu, ia duduk di kursi yang berada di sebelah brankar tempat sahabatnya itu terlelap.
"Fang, apa kabar? Kami semua merindukan mu," tangannya bergerak menyentuh bahu Fang, tanpa sadar air matanya mengalir.
"Aku... aku minta maaf. Aku tau Kapten Kaizo selalu membandingkan aku dengan dirimu. Aku tau kau sangat marah dengan hal itu. Aku minta maaf, Fang. Maafkan aku,"
"Aku belum bisa menjadi teman yang baik untukmu. Jadi kau harus bangun dan biarkan aku memperbaiki semuanya, ya? Kau janji, kan? Aku percaya padamu,"
Boboiboy tersenyum sendu, manik hazel itu menatap sang pengendali bayangan dengan nanar. Tangannya bergerak menyentuh rambut landak yang berantakan itu, tapi meskipun selalu berantakan hal itu tidak membuat ketampanan nya berkurang. Ah, Boboiboy jadi ingat bahwa Fang selalu menganggapnya rival karena ke-populeran dirinya. Boboiboy akui, Fang memang tampan untuk ukuran alien bahkan manusia. Harusnya teman aliennya ini yang populer, bukan dirinya. Ia jadi merasa tidak enak.
Ia terkekeh ketika mengingat dahulu Fang sering mengajaknya bertarung untuk melihat siapa yang terhebat. Tentu saja Boboiboy yang menang karena anak itu bisa berpecah maksimal menjadi tujuh dan memiliki tujuh elemen yang berbeda sekaligus. Memang lawan yang tidak seimbang, tapi Fang percaya ia memilili potensi itu, ia hanya belum berhasil menunjukkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Alma Gamela [KaiFang]
Fanfiction"No matter how far we're apart, the red thread's always linked and will never break. '𝘊𝘢𝘶𝘴𝘦 𝘺𝘰𝘶'𝘳𝘦 𝘮𝘺 𝘢𝘭𝘮𝘢 𝘨𝘢𝘮𝘦𝘭𝘢." -Kaizo "As long as you're okay, i'm fine too. '𝘊𝘢𝘶𝘴𝘦 𝘺𝘰𝘶 𝘢𝘯𝘥 𝘐 𝘢𝘳𝘦 𝘰𝘯𝘦 𝘪𝘯 𝘰𝘶𝘳 𝘢𝘭𝘮𝘢...