Location: Fang's Room
Fang memijat pelan bahunya yang terasa ngilu, sepertinya terkilir saat bertarung dengan Ejo Jo tadi. Musuh lama dirinya dan teman-temannya kembali muncul untuk balas dendam, dan entah darimana Ejo Jo mengetahui mereka semua sudah menjadi bagian dari TAPOPS sekarang.
Dan sialnya alien itu bertambah kuat, robot-robot S.A.M.B.A.L; Suit Armor Mecha Blaster And Laser dan P.E.T.A.I; Perisai Tempur Angkasa I datang dalam jumlah banyak. Terlebih dengan robot baru buatannya G.O.R.E.N.G; Gigantic Over Radical Engine New Gen. Gopal sempat menertawakan hal itu karena ia menyebutnya sambal petai goreng.
Fang bangkit dari duduknya dan mengambil kotak P3K yang senantiasa berada di dalam laci nakasnya. Perlahan ia mengolesi obat merah ke luka-luka sayatnya, kemudian membasahi kain dengan air hangat dan mengompres bahunya. Setelah selesai membalut luka yang cukup dalam di bagian pinggangnya, ia bergerak untuk merebahkan dirinya diatas kasur empuk itu.
Sekitar dua puluh menit matanya terpejam, manik delima itu kembali terbuka karena seseorang menarik tangannya dengan kasar membuat bahunya terasa ngilu. Ia meringis dan membuka matanya dan menangkap siluet kakaknya. Ah, biar ia tebak, latihan lagi, kan?
"Bangun, pemalas," suara bariton itu terdengar dingin dan menusuk, mata itu menatapnya tajam dengan alis yang menukik.
Fang meringis karena tangannya masih di tahan oleh kakaknya, demi apapun ini sangat sakit. Saat Kaizo melepaskan genggamannya Fang bernapas lega, ia sedikit meregangkan bahunya dan menahan rasa sakitnya ketika ia melakukan itu. Ia memakai sepatunya dan mengikuti Kaizo yang berjalan keluar, mengikuti langkah yang lebih tua dengan diam.
Location: Ruang Latihan
Disini lah mereka sekarang, tempat yang setiap hari Fang kunjungi, ruang latihan. Ia heran kenapa hanya dia yang dibawa kesini, Yaya, Ying, dan Gopal baru sekali masuk ruangan ini. Begitu juga Boboiboy, anak itu sering masuk jika Kaizo mengajaknya berlatih —dengan santai dan penuh ajaran bertarung dari kakaknya, bahkan kakaknya selalu tersenyum saat berlatih dengan Boboiboy, berbeda sekali saat dengan dirinya.
Fang sudah bersiap mengeluarkan bayangannya, tapi pengendali bayangan itu terdiam ketika suara Kaizo menyuruhnya untuk berhenti dan menyimpan tenaganya. Ia ingin bertanya namun napasnya tercekat ketika cincin tenaga itu melingkari leher, kedua tangan dan kedua kakinya, serta di bagian pinggang. Bahunya yang terkilir sangat terasa ngilu saat ini, ia berani bersumpah demi apapun.
Cengkraman cincin tenaga itu semakin kuat ketika Kaizo mengatup lengannya, mengendalikan elemen tenaga itu. Fang menjerit dengan suara tertahan, Kaizo selalu marah ketika dirinya berteriak kesakitan dan berujung akan mengatakan dirinya lemah dan tidak berguna. Jadi dengan sekuat tenaga Fang menahan erangannya agar tidak keluar, cincin tenaga di lehernya ini benar-benar membuat napasnya sempit.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Alma Gamela [KaiFang]
Fanfiction"No matter how far we're apart, the red thread's always linked and will never break. '𝘊𝘢𝘶𝘴𝘦 𝘺𝘰𝘶'𝘳𝘦 𝘮𝘺 𝘢𝘭𝘮𝘢 𝘨𝘢𝘮𝘦𝘭𝘢." -Kaizo "As long as you're okay, i'm fine too. '𝘊𝘢𝘶𝘴𝘦 𝘺𝘰𝘶 𝘢𝘯𝘥 𝘐 𝘢𝘳𝘦 𝘰𝘯𝘦 𝘪𝘯 𝘰𝘶𝘳 𝘢𝘭𝘮𝘢...