Location: Ruang Rawatan TAPOPS
Fang membuka matanya kala sinar mentari menyilaukan pandangannya. Ia melihat sekitar dan ia berada di tempat ini lagi, ia berdecih karena ingatan terakhirnya ia berada di ruang latihan bersama kakak nya. Dan ia ingat betul dengan perkataannya sebelum ia kehilangan kesadaran seutuhnya.
"Karena ia jauh lebih unggul darimu. Pangkat ..., aku .... omong kosong. Boboiboy .... seorang Kadet bahkan dapat bertahan dan mengalahkan Kapten Vargoba. Sedangkan kau .... hanya bisa terbaring lemah .... ruang rawatan,
Itu sebabnya ......, apa gunanya dirimu dalam pasukan ini? Teman-teman ..... mencapai kekuatan tahap tiga ..... kau masih pada tahap kedua, ..... lemah, kau .... lamban.
..... jujur, .... Boboiboy yang menjadi adik ku. ......, aku tidak perlu menanggung malu ...... selalu berhasil. ...., Komandan dan Laksmana bahkan menyindirku tentang dirimu .... lemah.
...... kau bukan adik ku. Saat kau lahir aku bersemangat karena berpikir kau akan berguna, ......
Kau seharusnya tidak perlu lahir jika hanya untuk menjadi seorang pengecut, Fang,"
Kata-kata itu samar ia dengar karena kesadarannya di renggut secara perlahan. Ia tak bisa mendengar apa yang Kaizo ucapkan dengan jelas, tapi ia jelas tau apa maksudnya. Sampai kalimat terakhir itu keluar dari bilah bibir kakak nya, dadanya semakin terasa nyeri saat itu juga. Ia sempat berteriak kesakitan sebelum semuanya menjadi gelap.
Fang menatap keluar jendela, dimana pemandangannya selalu sama —langit gelap, bintang-bintang, meteoroid— ia sekarang sedikit merindukan Bumi. Dimana di planet itu ia bertemu dengan Boboiboy dan teman-teman lainnya. Dan pada saat itu juga, ia kehilangan kakak nya. Kaizo melihat potensi Boboiboy lebih baik daripada Fang setelah mereka selesai bertarung.
Hari itu adalah hari yang terburuk sekaligus yang terbaik untuk dirinya. Buruknya, ia membongkar rahasia terbesarnya kepada sahabat-sahabat nya, mengkhianati kepercayaan mereka, menyakiti mereka, dan kehilangan kakak nya. Baiknya, ia di maafkan dan di terima dengan tangan terbuka oleh teman-teman nya. Fang bersyukur memiliki mereka di sisinya sampai saat ini.
Walaupun ia selalu benci jika nama Boboiboy sudah di sebut dan di puji-puji oleh kakak nya.
Pemuda itu bergerak melihat perban di dada kirinya, masih ada, tapi rasanya sudah tidak terlalu nyeri. Ia kemudian mencoba turun dan berdiri, sedikit kehilangan keseimbangan pada awalnya, namun ia berhasil mengatasinya dan berjalan keluar dari ruang rawatan itu.
Pemandangan pertama yang tertangkap oleh netra nya adalah seluruh anggota yang sedang berkumpul di meja makan, bahkan Komandan dan Laksmana ada disana. Ia tidak melihat kakak nya, kemana dia pergi?
"Fang! Kau sudah merasa baikan? Maaf aku tidak menjenguk mu semalam, aku ada urusan penting," Gopal bertanya sambil mengangkat sendoknya ke udara, melambai ke arah Fang.
"Penting apanya? Kau sibuk mengisi perutmu," celetuk Ying dengan tatapan malasnya yang hanya dibalas tawa tanpa rasa bersalah oleh Gopal.
Boboiboy yang mendengar Gopal menyebut nama Fang seketika menoleh, dan mendapati teman aliennya itu sedang berjalan perlahan sambil memegang dada kirinya ke arah mereka. Boboiboy langsung menghampiri Fang dan merangkul temannya, membantunya berjalan dan mendudukkan dirinya di kursi kosong di sebelahnya.
"Kau tidak apa-apa, Fang? Kenapa kau keluar? Kondisi mu belum pulih sepenuhnya, jika kau lapar aku bisa membawa makanan ke dalam. Kau perlu banyak istirahat," ucap Boboiboy menatap lekat Fang yang hanya tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Alma Gamela [KaiFang]
Hayran Kurgu"No matter how far we're apart, the red thread's always linked and will never break. '𝘊𝘢𝘶𝘴𝘦 𝘺𝘰𝘶'𝘳𝘦 𝘮𝘺 𝘢𝘭𝘮𝘢 𝘨𝘢𝘮𝘦𝘭𝘢." -Kaizo "As long as you're okay, i'm fine too. '𝘊𝘢𝘶𝘴𝘦 𝘺𝘰𝘶 𝘢𝘯𝘥 𝘐 𝘢𝘳𝘦 𝘰𝘯𝘦 𝘪𝘯 𝘰𝘶𝘳 𝘢𝘭𝘮𝘢...