Location: Deck of Captain Vargoba's Spaceship
Kapal angkasa raksasa itu mendekat ke arah kapal angkasa Kapten Vargoba. Mereka semua terbaring diatas dek kapal dengan luka-luka di sekujur tubuh mereka karena terkena ledakan peluru bazoka itu. Fang meringis, ia menopang tubuhnya dengan kedua tangan sebagai bantuan untuk berdiri. Kaizo berdiri dengan bantuan pedangnya yang ia gunakan sebagai tongkat. Manik delima itu menatap tajam pada kapal angkasa asing itu.
Derap langkah berat terdengar beriringan dengan terbukanya tangga sebagai akses pemilik kapal angkasa itu turun. Tubuh tinggi besar dengan kulit pucat itu terlihat melangkahkan kaki jenjang dan kekarnya. Sosok itu melangkah dan menapak diatas dek kapal angkasa Kapten Vargoba, seringai licik senantiasa terukir di wajah dengan pipi tirus itu.
"Siapa kau?!" ucap Boboiboy yang baru saja bersatu kembali, membuat yang diajak bicara tertawa sarkas.
"Aku Retak'ka. Aku datang untuk mengambil semula apa yang sepatutnya menjadi milikku," ucapnya dengan suara serak dan bergema.
"Yang sepatutnya menjadi milikmu?" Boboiboy mendelik bingung.
Ying menyadari apa maksud dari perkataan Retak'ka. Ia menyuruh Boboiboy menjauh dari sosok pucat itu, dan dengan bingung Boboiboy melangkahkan kakinya ke belakang. Remaja dengan topi itu menatap Ying bingung, "Ada apa, Ying?"
"Hayya, kau ini jarang ke perpustakaan, ya? Dia Reta'ka, pemilik kekuatan tujuh elemental yang sesungguhnya,"
"Tujuh elemental? Tapi aku mendapatkannya sendiri dari Ochobot, dan dengan usaha ku sendiri aku mengembangkannya,"
"Itu hal yang rumit, Boboiboy."
"Eh?" Boboiboy menoleh ke arah Kapten Kaizo yang membuka suaranya.
"Pada awalnya ke tujuh elemetal di kuasai oleh Retak'ka. Namun karena tujuannya buruk, ia di serang lalu kalah dan kekuatan tujuh elemental itu di tarik keluar darinya. Tidak ada yang tau bagaimana caranya Ochobot mendapatkan kekuatan elemental itu dan memberikan nya padamu,"
"Jadi... aku harus memberikan semua yang aku punya pad-"
"Tidak, Boboiboy. Semesta akan hancur jika kekuatan hebat itu jatuh ke tangan yang salah. Kau harus mempertahankannya, aku akan selalu siap membantu mu untuk apapun," Fang menyahut setelahnya yang membuat remaja bertopi itu terharu sebelum tersenyum yakin.
Tak ingin mendengarkan banyak perbincangan lagi, Retak'ka langsung saja menyerang Boboiboy dengan serangan beruntun bazoka-bazoka nya. Mereka semua berlarian kesana kemari untuk menghindari tembakan bazoka itu. Boboiboy berubah ke mode Halilintar, ia bergerak secepat kilat untuk menyerang Retak'ka. Kaizo berada di belakangnya untuk membantu. Kedua pengguna pedang itu dengan lihai mengayunkan pedangnya, menangkis serangan fisik yang Reta'ka layangkan.
Sementara Yaya dan Ying sedang mengalihkan peluru-peluru itu agar tak merusak dek kapal Kapten Vargoba lebih jauh, mereka bisa saja terjatuh jika kapal angkasa ini hancur. Gopal meringkuk di sebalik kotak besi untuk melindungi dirinya. Fang berdecih, ia menaiki kendaraan angkasanya dan pergi ke kapal angkasa Retak'ka. Kaki jenjangnya menapak di dek kapal itu, ia harus menemukan sistem utama mesin kapal ini. Tapi anak kapal disana menyerangnya dan ia dengan senang hati meladeninya.
Kaizo mengeluarkan kekuatan tenaga jingganya, ia meliukkan pedang itu dari berbagai arah, begitu juga Halilintar yang sudah benar-benar tersulut emosi saat ini. Fang bernapas lega saat semua anak kapal itu tumbang, ia berdecak kesal ketika tak kunjung menemukan dimana letak mesin utama kapal angkasa ini. Susunan dan bentuknya sangat rumit, sehingga butuh banyak waktu untuk mencarinya. Ia melihat ke bawah dan menangkap Yaya dan Ying sudah mulai kewalahan menghalau semua peluru itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Alma Gamela [KaiFang]
Fiksi Penggemar"No matter how far we're apart, the red thread's always linked and will never break. '𝘊𝘢𝘶𝘴𝘦 𝘺𝘰𝘶'𝘳𝘦 𝘮𝘺 𝘢𝘭𝘮𝘢 𝘨𝘢𝘮𝘦𝘭𝘢." -Kaizo "As long as you're okay, i'm fine too. '𝘊𝘢𝘶𝘴𝘦 𝘺𝘰𝘶 𝘢𝘯𝘥 𝘐 𝘢𝘳𝘦 𝘰𝘯𝘦 𝘪𝘯 𝘰𝘶𝘳 𝘢𝘭𝘮𝘢...