Location: Kaizo's Room
Setelah berpakaian rapi, Kaizo berjalan keluar dari kamarnya. Ia menginap dan tidur di salah satu kamar di stasiun TAPOPS malam tadi, karena kapal angkasa miliknya perlu di perbaiki sebab ada kerusakan saat menjalankan misi di Dytachlon Blythe.
Ia berjalan santai di koridor sambil memperhatikan sekitarnya dengan wajah datarnya. Beberapa alien mop —yang bekerja sebagai anggota TAPOPS— menyapanya saat tak sengaja bertemu pandang, tentu hanya di balas deheman singkat dari Kaizo, seperti biasa.
Indra pendengerannya menangkap suara gaduh dari ruang rapat. Ia berjalan kesana dan masuk ke dalam, entah kenapa ruangan itu sangat ramai. Apakah ada rapat mendesak? Tapi kenapa ia tidak di ajak? Padahal ia notabene nya adalah salah satu kandidat terpenting pada organisasi ini.
"Kenapa ramai sekali?"
Boboiboy, Gopal, Yaya dan Ying menjauh dari meja rapat yang sebelumnya mereka kerumuni. Komandan Kokoci, Laksamana Tarung, bahkan Kapten Papa pun ada disana. Kaizo total bingung, apa dirinya benar-benar tidak diajak rapat?
"Apa yang sedang kalian lakukan? Apakah ada rapat yang tidak aku keta-"
"Aisho~"
Kaizo mengerjap bingung, ia menoleh ke sumber suara itu dengan tatapan tajamnya, berani-beraninya ada seseorang yang memotong ucapannya saat berbicara. Ia hampir melayangkan protesnya, namun ia membeku ketika melihat seorang anak kecil yang kira-kira usianya dua tahun di gendongan Boboiboy. Anak itu terlihat tidak asing.
Rambut ungu berantakan, pipi bulat, bibir yang mengerucut lucu, kedua tangan kecil yang menggapai-gapai udara, kacamata mungil yang bertengger di hidung mungilnya, manik delima yang menatap dirinya dengan berbinar. Benar-benar mirip seperti Fang saat ia masih kecil dulu, Kaizo tersenyum tipis pada anak itu.
Tunggu, apa?!
Kaizo terbelalak setelah menyadari bahwa anak itu terlihat persis seperti adiknya saat masih kecil dulu. Ia berjalan mendekat ke arah Boboiboy, melihat anak dalam gendongannya itu dengan seksama. Ia menatap kearah Boboiboy dengan tatapan tak percaya.
"D-dia..."
"Iya, Kapten. Dia Fang. Babybot tidak sengaja mengubahnya menjadi kecil lagi. Babybot berpikir Fang adalah seseorang yang akan menyakitinya jadi ia menggunakan kekuatannya pada Fang, mengubahnya menjadi kecil," jelas Boboiboy. Ia mencubit gemas pipi bulat itu ketika Fang kecil mengerjap bingung ke arahnya.
Kaizo masih menatap anak didepan nya ini dengan terkejut dan tidak percaya. Ia harus memastikan ini mimpi atau tidak, soalnya ia baru saja bangun tidur dan bersiap-siap langsung pergi kemari. Ia mencubit tangannya pelan, sial, itu sakit. Ini menandakan bahwa dirinya benar-benar sadar sepenuhnya, tidak sedang bermimpi.
"P-Pang?" Kaizo memanggil sosok mungil didepannya dengan ragu, sudah lama sekali ia tak menggunakan nama itu pada adiknya.
"Aisho~" Fang kecil beringsut mencondongkan tubuhnya kedepan, minta berpindah tangan. Ia terus mengucapkan Aisho —Kaizo— sampai Kaizo dengan ragu membawa tubuh kecil itu dalam gendongannya.
"Aisho~" setelah didalam gendongannya, Fang kecil menubruk dada kakaknya dan tangan mungilnya terentang lebar memeluk tubuh Kaizo sebisa yang ia jangkau. Ia terlihat sangat nyaman dalam pelukan itu, bahkan ia tidak melepas pelukannya dengan cepat. Desiran darah Kaizo mengalir cepat, pipinya memanas tanda ia canggung dengan situasi ini. Pelukan ini terasa seperti...
... pelukan rindu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Alma Gamela [KaiFang]
Fanfiction"No matter how far we're apart, the red thread's always linked and will never break. '𝘊𝘢𝘶𝘴𝘦 𝘺𝘰𝘶'𝘳𝘦 𝘮𝘺 𝘢𝘭𝘮𝘢 𝘨𝘢𝘮𝘦𝘭𝘢." -Kaizo "As long as you're okay, i'm fine too. '𝘊𝘢𝘶𝘴𝘦 𝘺𝘰𝘶 𝘢𝘯𝘥 𝘐 𝘢𝘳𝘦 𝘰𝘯𝘦 𝘪𝘯 𝘰𝘶𝘳 𝘢𝘭𝘮𝘢...