16. Alma Gamela: Hostile

2.3K 200 43
                                    

Fang -atau sebut saja Manusia Garuda bayang- mengatur napasnya yang memburu, paruh itu terbuka sedikit untuk menarik udara masuk. Sayap lebarnya ia katup ke sisi belakang tubuhnya, tangan kekar yang semula terus bergerak untuk menyerang Retak'ka kini berada di samping kiri-kanan tubuhnya. Manusia Garuda bayang menatap Retak'ka tajam, sementara yang di tatap sedang mengusap sudut bibirnya yang robek akibat cakaran kaki Manusia Garuda itu.

"Dasar pengganggu!"

Retak'ka mengeluarkan elemental daun, dengan segera akar-akar itu menjalar melewati bawah dek kapal angkasa yang terbuat dari kayu dan kemudian muncul di dekat kaki Manusia Garuda, melilit kedua betis sampai pangkal pahanya, sementara kakinya yang berbentuk cakar garuda menancapkan kuku tajam itu ke permukaan dek, menahan bobot tubuhnya agar tidak tertarik oleh akar itu. Retak'ka berdecih, sementara akar itu melilit kakinya, ia dengan cepat bertukar elemen menjadi api, melemparkan cakra berapi ke arah Manusia Garuda. Buru-buru ia mengepakkan sayapnya dan akar itu terlepas dari kakinya, sehingga cakra berapi itu meleset dan tertancap di permukaan dek.

Wujudnya menguar menjadi asap hitam sebelum membentuk bayangan lainnya. Ia berubah menjadi Griffin -sosok elang bertubuh singa- dan dengan cepat berlari ke arah Retak'ka. Kedua cakarnya mencuat dan bersiap mencakar alien itu, dengan sigap Retak'ka menahannya dengan pedang halilintar. Griffin itu menjadi asap hitam dan membentuk bayangan Werewolf -sosok berkepala serigala dengan tubuh manusia. Werewolf melompat dan menerkam Retak'ka, menggigit bahunya dengan gigi-gigi tajam di seluruh mulutnya.

Retak'ka menggeram, ia menebas pedangnya ke arah Werewolf , namun dengan sekejap mata bayangan itu berubah menjadi asap hitam dan membentuk bayangan baru, begitu seterusnya sampai Retak'ka muak dan mengeluarkan golemnya. Fang yang kini dalam wujud Werewolf, mengubah dirinya menjadi Hydra -sosok naga dengan lima kepala. Ukurannya lima kali lebih besar dari tubuh Retak'ka, namun hal itu tak membuat alien pucat itu mundur. Ia mengeluarkan gargantua es, golem yang merupakan gabungan dari fushion Gempa dan Es.

Kaizo yang melihat Fang mulai kewalahan mengatur semua kepala-kepala naga itu tak tinggal diam, ia berlari mendekat dan menebas pedangnya. Retak'ka menggeram, urusannya hanya dengan Boboiboy tapi mengapa semua orang juga ikut campur. Setiap menitnya alien pucat itu bertukar-tukar elemental dengan cepat, membuat Kaizo dan Hydra bayang kewalahan karena serangan beruntun yang berbeda-beda. Sampai dimana saat Retak'ka mengendalikan alpha tumbosaur untuk menyerang Kaizo, Sai datang dan melempar topi perisainya, membuat perhatian makhluk itu berpindah.

Ochobot yang melihat kesempatan itu menatap Ying, mengisyaratkan bahwa dirinya bersedia. Ying mengangguk sekilas, ia menggenggam Ochobot dengan kedua tangannya. Tangan putih itu bergerak untuk melakukan lemparan jauh menggunakan kekuatan super cepatnya -karena jarak mereka dan Kaizo lumayan jauh, ujung ke ujung. Kaizo yang mengerti situasi menangkap Ochobot yang di lempar ke arahnya, kemudian dengan gesit melompat dan bergerak ke arah belakang Retak'ka. Mengarahkan Ochobot pada punggung alien itu dan Ochobot mengaktifkan kekuatan penyedutnya. Tak lama setelahnya molekul-molekul elemental terlihat dan tersedut keluar dari tubuh Retak'ka satu persatu.

"Sialan!" pekiknya tak terima ketika semua elemental kembali pada Ochobot. Ia ingin melawan namun gerakannya terhenti ketika melihat Hydra bayang yang berlari ke arahnya. Retak'ka menutup matanya ketika Hydra bersiap untuk menyerangnya, namun ia dibuat bingung ketika Hydra itu malah berubah menjadi asap dan mengepung dirinya. Secara perlahan asap hitam itu membentuk Carberoz -anjing raksasa dengan tiga kepala. Salah satu kepalanya menggigit tubuh Retak'ka yang lebih kecil darinya dan melemparnya ke angkasa dengan mudah. Setelah Retak'ka melayang, Carberoz bayang mundur beberapa langkah dan melompat tinggi, membuat tubuhnya sejajar dengan si alien pucat. Ketiga kepalanya menyemburkan api hitam dari mulutnya, Retak'ka menjerit kesakitan ketika api yang panasnya tak seperti api biasa itu menyentuh kulitnya yang kini perlahan terbakar dan menjadi abu, menghilang mengikuti angin yang berhembus.

[✓] Alma Gamela [KaiFang] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang