Location: Boboiboy's Room
Fang mendengus setelah ia meletakkan bingkai foto itu kembali ke atas nakasnya. Foto itu, foto ia dan sahabat-sahabatnya saat terakhir kali mereka pergi ke Bumi. Ah, melihat Tok Aba di foto membuatnya merindukan kakek tua pembuat cokelat panas itu, sudah lama ia tak meminumnya. Berapa lama, ya? Satu setengah tahun, mungkin. Ia yakin rival bertopi oranye nya itu lebih merindukan kakeknya daripada dirinya.
Ah, ia baru sadar Ying tidak ada disana karena remaja China dan mamanya itu buru-buru pulang sebab ada urusan penting katanya. Kemudian ia bergerak membuka laci nakas dan ia terkejut ketika menemukan bingkai foto yang sudah usang, entah berapa lama benda itu tersimpan didalam. Ia sendiri bahkan tak ingat jika ia memiliki foto ini, senyum itu terukir di wajah tampannya, jemarinya bergerak untuk mengelus foto itu.
"Ini lima tahun yang lalu..."Manik delima itu menatap sendu mengingat masa-masa kecilnya. Dimana saat itu ia membuat keputusan untuk tinggal di Bumi dengan teman-temannya dibandingkan untuk ikut dengan Kaizo, kakaknya. Jika ditanya kecewa atau tidak, tentu saja Kaizo kecewa, namun ia tak ingin menunjukkan hal itu. Sebenarnya ia tak mengindahkan keputusan Fang pada saat itu, ia hanya pura-pura mengerti karena ada Boboiboy, padahal di dalam hatinya ia menyebut Fang tidak kenang budi dan pengkhianat.
Ia tak kembali menyimpan foto itu dalam laci nakas, melainkan meletakkannya tepat di sebelah foto sebelumnya. Ia tersenyum sekilas sebelum beranjak keluar dari kamar. Kamar dirinya dan Boboiboy itu bersebalahan, bedanya Boboiboy berbagi kamar dengan Gopal, sedangkan Fang memiliki kamarnya sendiri. Ekor matanya tak sengaja menangkap pintu kamar Boboiboy yang tak ditutup, Boboiboy sedang memegang sebuah buku dan mengelus permukaan buku itu dengan sendu.
"Boleh aku masuk, kawan?"
Suara bariton itu mengusik lamunannya, ia mengangguk dan tersenyum, "Silahkan,"
"Kau sedang melihat apa?" tanya Fang penasaran.
Boboiboy tak menjawab, ia melangkahkan kakinya untuk duduk di tepian ranjang tingkat bawah —kamarnya memiliki dua ranjang yang bertingkat, ia tingkat bawah dan Gopal diatas— untuk duduk di samping Fang yang sudah menyilangkan kakinya. Fang beringsut mendekat ketika tangan itu menyodorkan sebuah album foto. Matanya terkejut ketika melihat gambar itu, ia menatap Boboiboy dan menggenggam pelan bahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Alma Gamela [KaiFang]
Fanfic"No matter how far we're apart, the red thread's always linked and will never break. '𝘊𝘢𝘶𝘴𝘦 𝘺𝘰𝘶'𝘳𝘦 𝘮𝘺 𝘢𝘭𝘮𝘢 𝘨𝘢𝘮𝘦𝘭𝘢." -Kaizo "As long as you're okay, i'm fine too. '𝘊𝘢𝘶𝘴𝘦 𝘺𝘰𝘶 𝘢𝘯𝘥 𝘐 𝘢𝘳𝘦 𝘰𝘯𝘦 𝘪𝘯 𝘰𝘶𝘳 𝘢𝘭𝘮𝘢...