Jaemin langsung berdiri, sedangkan Mark hanya melemparkan pandangan penuh tanya ke arah Jeno. Sementara yang di tatap hanya balas menatap Mark dengan polos.
“Jae-itu...Jaemin” Ucap Mark gelagapan seraya menunjuk ke arah luar lalu menunjuk pemuda itu.
Mark Hyung.
Kau ada hubungan dengan Mark Hyung?
Jeno meletakkan mangkuk nasi yang ia pegang ke atas meja, dia tatap lagi sang kakak lalu menghela nafas dan beralih menatap Jaemin.
“Dia kakakku.” Jawab Jeno membuat Jaemin membelalakkan matanya kaget.
Selepas ungkapan itu, Mark tampan menghembuskan nafas, dia melangkah menghampiri keduanya lalu meletakkan kantung plastik yang ia bawa dan berdiri di samping Jeno. Menatap Jaemin yang masih terkejut.
Dia kakakmu?
Jeno hanya mengangguk sebagai jawaban membuatnya Jaemin menghembuskan nafas kecewa. Pemuda itu menyambar ponselnya di sofa lalu beranjak keluar membuat Jeno tersentak, saat pemuda itu hendak mengejarnya, Mark menahan lengannya.
“Aku yang akan menjelaskan padanya” Ujar Mark seraya melangkah meninggalkan Jeno.
Mark bergegas mengejar Jaemin dan menahan lengan pemuda itu saat ia hendak keluar dari gerbang mess Jeno. Jaemin langsung berbalik saat Mark menariknya, dapat Mark lihat wajah Jaemin yang memerah dan ekspresi penuh kekecewaan.
“Biar aku jelaskan” Ucap Mark.
Jaemin menepis tangan Mark yang menahan lengannya, rasanya untuk menatap Mark pun dia tak bisa.
Jika di putar lagi, dia benar-benar marah dan kecewa, bagaimana mungkin dia menyukai Mark yang ternyata kakak dari Jeno? Dan bagaimana Mark bersikap seperti baik-baik saja saat dia hancur karena ulah Jeno.
“Aku minta maaf menyembunyikan status keluargaku dengan Jeno darimu” Tutur Mark dengan wajah penuh penyesalan.
Namun Jaemin yang masih tersulut emosi seperti enggan mendengarkan dan enggan menerima alasan apa pun.
“Aku tidak memiliki maksud apa-apa, sungguh. Satu-satunya alasan aku menyembunyikan fakta bahwa Jeno adikku, hanya karena aku malu dan tak ingin terlibat dengan kenakalannya... Itu saja” Jelas Mark membuat Jaemin akhirnya menoleh karena merasa tertarik mendengar alasan Mark.
“Dia sudah nakal sejak sekolah menengah pertama, aku sudah menyembunyikan hubungan kami sejak itu. Bahkan anak-anak di sekolah pun tidak ada yang tahu” Jelasnya lagi.
Tapi kau mendekatiku setelah semua ini.
“Aku minta maaf, Jaemin. Aku tulus menyukaimu, sejak awal kau di sekolah” Jelas Mark.
Jeno hanya bisa mengepalkan tangannya saat mendengar ucapan Mark dari jendela. Dia tatap dua insan yang masih bercerita di depan messnya.
“Bukan aku tidak memikirkan perasaanmu, atau aku mencoba mengkhianatimu, tapi aku benar-benar menyukaimu, itu sebabnya aku tak peduli tentang Jeno” Jelas Mark lagi meyakinkan.
“Aku ingin menjadi obatmu saat kau terluka” Tambahnya membuat dada Jeno kian sesak.
Dulu, dia tak peduli tentang Mark yang menyukai Jaemin. Tapi sekarang dia begitu marah dan cemburu mendengar Mark melontarkan kalimat itu. Dia takut, Jaemin akan goyah kemudian berbalik menyukai Mark.
“Aku minta maaf, kau bisa marah padaku. Tapi jangan pada Jeno, dia tak bersalah. Akulah yang meminta dia menyembunyikan hubungan keluarga kami” Bujuk Mark menatap Jaemin yang enggan menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelions [NOMIN]✓
Fiksi Penggemar[COMPLETED] He's like dandelions CW / ANGST, DIFABEL, TW / BULLYING, RAPE a nomin story. warning alert : BxB Area!! homophobic dnr! if you don't like this book, just go away. thanks ♡♡ Update rank : #1 angst (11/05/2023) #3 jenjaem (18/05/2023) #...