pagi ini aku sangat sibuk sebab ada pesanan kue ibu yang harus aku antarkan ke pernikahan salah satu warga di gedung serba guna di balai desa, mereka memesan kue banyak sekali, sampai aku pun keberatan membawa banyak barang di sepeda ku.
"gimana bu sudah selsai kuenya?." tanya ku pada ibu
"sudah ham, jangan lupa minta bayarannya ya, yang kemarin juga kamu belum minta bayarannya sama pa Yudi, pulang pulang langsung masuk kamar, kenapa sih? ha?" tanya ibunya
"eum.. iya bu maaf kemarin buru buru jadi ham lupa buat minta bayaran ke pa Yudi, oia bu kemarin tuh di rumah pa Yudi ada perempuan, siapa ya bu?."
"ohh itu anaknya pa Yudi, katanya dia dari kota, memangnya kenapa ham?"
ibu mendekatiku dan menyenggol punggungku dengan pundaknya.
"heummm kenapa hayooo"
"ah ibu, yasudah ham pergi dulu ya bu keburu telat, assallamuallaikum bu."
aku bergegas pergi ke pernikahan dengan membawa kue kue pesanan mereka.
sesampainya di gedung aku bertemu dengan pemesan kue.
"ini bu kue nya, mau di simpan dimana ya ?."
"oia mas masukin aja, simpana saja di meja ya."
"oia bu."
aku memasuki gedung itu sembari membawa kue kue yang akan aku simpan di meja, saat aku sudah menyimpan kue, aku mendengar suara biola di mainkan, lagunya seperti ku kenal, ini pun lagu kesukaan ku, aku mulai mendekati suara itu dan bergabung di keramaian para tamu undangan yang sedang berdiri menyaksikan kedatangan pengatin, aku melihat ke arah suara biola itu.
tak di sangka aku terkejut saat melihat siapa pengiring pernikahan disana, itu si wanita biola, dia memainkan lagu ini untuk mengiringi pengantin, ternyata dia memang manusia utuh dan cantik, aku terpesona melihat dia memainkan biola di depan umum.
"ada apa dengan aku ini ? mengapa hati ku berdebar ?" ucap ku dalam hati sembari memegang dadaku
acara pernikahan sudah selsai, aku menunggu bayaran kue dari ibu pemesan kue tadi, sembari menunggu aku melihat wanita biola itu keluar dari dalam gedung dan berdiri di pinggir jalan, aku memperhatikannya dari kejauhan.
ingin rasanya mendekat kesana namun aku malu, terlintas aku ingat pesan ibu, yang harus meminta bayaran pada pa Yudi yang berarti ayah dari wanita biola itu.
"oia dia kan anaknya pa Yudi, apa aku samperin dia aja ya ? untuk meminta bayaran, tapi sejak kejadian kemarin aku malu untuk bertemu lagi, tapi aku pun harus meminta maaf padanya atas kejadian kemarin. Ahggg gimana ya."
beberapa saat kemudian ibu pemesan kue datang dan memberikan aku bayaran kue.
"mas ini bayarannya."
"oh iya terima kasih ya bu."
wanita biola itu di jemput oleh seorang lelaki menggunakan sepeda motor, wanita biola itu menaiki motor itu dan pergi bersama lelaki itu.
karena aku penasaran siapa lelaki yang bersama nya itu, aku pun mengikutinya.
saat sampai di jalan sepi aku melihat motor itu berhenti di perkebunan teh namun mereka tidak ada disana, aku pun turun dari sepeda dan menuju ke arah perkebunan teh itu.
aku mendengar suara wanita meminta tolong.
"tolong !! tolong !!"
aku yang langsung mendengar suara itu langsung berlari mencarinya, saat aku tiba disana melihat si lelaki itu sedang berusaha memeluk wanita biola, sontak aku pun langsung memukul lelaki itu dari belakang menggunakan kayu yang tergeletak di tanah
duk !
lelaki itu tersungkur tanah dan aku langsung menarik tangan wanita biola lalu ku ajak lari keluar kebun teh, namun saat sampai di sepeda, pipiku malah di hantam oleh pukulan tangan lelaki itu dan aku pun terjatuh karena pukulannya sangat keras, disana kita saling bergelut dan saling pukul.
"kamu siapa ? apa urusan kamu mengganggu saya dan pacar saya." ucap lelaki itu
aku yang terkejut saat mendengar dia menyebutkan kata pacar pada wanita biola itu, aku berhenti memukulnya.
lalu lelaki itu pergi mengajak wanita biola menaiki motornya dan pergi meninggalkan ku.
🌹
waktu menunjukan pukul 10 malam, aku menidurkan kepalaku di atas meja belajar sembari mendengarkan radio FM yang memutar lagu beautiful in white oleh shane filan, baru setengah jalan musik di putar aku langsung mematikan musik itu.
mengapa rasanya sedih sekali saat mengdengar lelaki itu menyebutkan wanita biola adalah kekasihnya.
aku mengambil gitar dan duduk di jendela kamarku lalu melihat bintang, sembari memainkan kunci gitar, aku pun membuat lirik lirik lagu bait demi bait, yang aku beri judul kampana yang artinya getaran.
𝙝𝙖𝙞 𝙩𝙪𝙖𝙣 𝙙𝙖𝙣 𝙣𝙤𝙣𝙖, 𝙩𝙚𝙧𝙞𝙢𝙖 𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙨𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙢𝙖𝙢𝙥𝙞𝙧 𝙙𝙞 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙞𝙣𝙞, 𝙨𝙚𝙢𝙤𝙜𝙖 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙙𝙞 𝙩𝙚𝙧𝙞𝙢𝙖 𝙙𝙞 𝙢𝙖𝙩𝙖, 𝙝𝙖𝙩𝙞 𝙙𝙖𝙣 𝙥𝙞𝙠𝙞𝙧𝙖𝙣 𝙩𝙪𝙖𝙣 𝙣𝙤𝙣𝙖 𝙨𝙚𝙠𝙖𝙡𝙞𝙖𝙣, 𝙨𝙖𝙮𝙖 𝙝𝙖𝙧𝙖𝙥 𝙩𝙪𝙖𝙣 𝙙𝙖𝙣 𝙣𝙤𝙣𝙖 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙖𝙣𝙩𝙞 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙞𝙣𝙞 𝙠𝙚𝙢𝙗𝙖𝙡𝙞 𝙙𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙣𝙞𝙠𝙢𝙖𝙩𝙞 𝙥𝙖𝙙𝙖 𝙨𝙚𝙩𝙞𝙖𝙥 𝙠𝙖𝙩𝙖 𝙙𝙖𝙣 𝙠𝙖𝙡𝙞𝙢𝙖𝙩 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙘𝙞𝙠𝙪𝙧 𝙗𝙪𝙖𝙩, 𝙗𝙖𝙞𝙠𝙡𝙖𝙝 𝙨𝙚𝙡𝙖𝙢𝙖𝙩 𝙢𝙚𝙡𝙖𝙣𝙟𝙪𝙩𝙠𝙖𝙣 𝙥𝙚𝙧𝙟𝙖𝙡𝙖𝙣𝙖𝙣 𝙠𝙚𝙝𝙞𝙙𝙪𝙥𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙥𝙚𝙢𝙞𝙠𝙞𝙧 𝙪𝙡𝙪𝙣𝙜.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enigma puspa manah
Poetry𝘮𝘢𝘯𝘶𝘴𝘪𝘢 𝘥𝘪𝘵𝘢𝘬𝘥𝘪𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘮𝘱𝘶𝘯𝘺𝘢𝘪 𝘮𝘢𝘴𝘢 𝘥𝘦𝘱𝘢𝘯, 𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘱𝘶𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘶 𝘥𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘥𝘪 𝘵𝘢𝘬𝘥𝘪𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘮𝘱𝘶𝘯𝘺𝘢𝘪 𝘮𝘢𝘴𝘢 𝘥𝘦𝘱𝘢𝘯, 𝘮𝘢𝘴𝘢 𝘥𝘦𝘱𝘢𝘯 𝘮𝘶 𝘤𝘪...