hari ini jadwal kampus masuk siang, sebelum berangkat aku menjemur baju yang sudah ku cuci di jemuran atap rumah sembari mendengarkan musik dari radio yang ku bawa dari meja belajar dan ku simpan di lantai.
setelah selsai mencuci dan menjemur pakaian, aku bersiap mengambil Handuk untuk mandi.
setelah selesai bersiap. Aku turun ke bawah untuk mengoli rantai sepedaku namun saat aku akan mengambil oli, di atas meja makan ada kotak hitam dengan pita emas di atasnya.
"bu.. ibu.. ini kotak siapa? ada pitanya lagi." panggil ku pada ibu
ibu keluar dari kamarnya dan langsung menghampiriku.
"kejutan" sembari tersenyum padaku
aku hanya kebingungan dengan ini.
"buka" titah ibu padaku
aku membuka kotak itu dan melihat isi di dalamnya.
"ini untuk ham bu ?!" memegang isi dari kotak
aku sumringah dengan apa yang ada di dalam kotak itu, ibu memberikan ku sebuah ponsel dengan bermerekan blackberry, saat itu ponsel ini sangat terkenal, memiliki ponsel seperti ini buat ku sudah cukup untuk ibu yang aku tau penghasilannya tidak sebanyak orang lain di luar sana, tapi aku sangat sayang pada ibu dengan ia mengumpulkan uang hasil jualan kue bolu nya dan sampai bisa membelikan ku sebuah ponsel, itu sangat membuatku senang sekali.
aku memeluk ibu sembari tersenyum bahagia.
"ibu sudah masukan nomornya juga buat kamu ham, tinggal pake saja." ucap ibu sambil tersenyum
"ibu tidak membeli ponsel baru? hanya ham saja?." tanyaku pada ibu
"tidak, ibu menggunakan telepon rumah saja, nih ada hehe." tunjuk ibu pada telepon rumah dengan kabel yang menjuntai kebawah
aku hanya tersenyum dan menatap mata ibuku yang sudah trlihat renta, dari matanya aku bisa merasakan bahwa dia sangat sayang padaku.
🌹
aku sudah berada di dalam kelas, sembari memainkan ponsel, aku meminta nomor ponsel pada teman kampus ku untuk aku simpan,
"eh dit aku minta no ponsel kamu ya." pinta ku pada Adit
Adit adalah teman kelasku dan sekaligus sahabat dekat ku, kita sudah kenal lama sejak aku dan dia masih duduk di bangku smk.
"wihh sekarang kamu sudah punya ponsel sediri ya ham, nih simpan nomorku ya."
"hehe iya dit, ibuku membelikannya untukku."
"bagus dong, biar kamu tidak ketinggalan zaman hehe."
saat aku dan Adit sedang mengobrol datang Salma yang ikut berbincang dengan kita.
"wah dengar dengar Eiham sudah punya ponsel ya ? kalau begitu kamu simpan nomorku ya ham ?."
ia mengambil buku dan pena yang ada di mejaku dan menulis nomornya di buku, lalu menyodorkannya padaku.
"nih, simpan ya"
Salma adalah teman sekelasku juga, dia baik, pintar, cantik juga, tidak sedikit yang menyukainya, banyak mahasiswa lain yang menyukainya termasuk Adit.
murid lain pernah mengatakan padaku, jika salma menyukaiku, pernah Salma menyatakan cinta padaku saat kita sedang berdua di dalam kelas.
flash back
pada waktu itu aku sedang duduk di mejaku sembari menulis kata kata untuk ku jadikan sebuah puisi, lalu datang Salma yang sedaritadi sudah melihatku dari pintu. Ia berjalan menghampiri ku sembari membawa sebuah coklat dan surat di tangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Enigma puspa manah
Poezja𝘮𝘢𝘯𝘶𝘴𝘪𝘢 𝘥𝘪𝘵𝘢𝘬𝘥𝘪𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘮𝘱𝘶𝘯𝘺𝘢𝘪 𝘮𝘢𝘴𝘢 𝘥𝘦𝘱𝘢𝘯, 𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘱𝘶𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘶 𝘥𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘥𝘪 𝘵𝘢𝘬𝘥𝘪𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘮𝘱𝘶𝘯𝘺𝘢𝘪 𝘮𝘢𝘴𝘢 𝘥𝘦𝘱𝘢𝘯, 𝘮𝘢𝘴𝘢 𝘥𝘦𝘱𝘢𝘯 𝘮𝘶 𝘤𝘪...