15. Rumah pohon

26 11 0
                                    

"Aulia mending kata gue Lo ikut main sama kita aja deh dari pada didalam rumah terus emangnya Lo ga suntuk apa?" Desak Amel padaku sambil merangkul tubuhku.

"Tap—" ucapanku terpotong olehnya.

"Mau ya? Kan ada gue" pintanya dengan wajah memelas.

"Hufft iya" jawabku sambil menghela nafas.

"Tapi tunggu aku ganti baju dulu ya?" Izinku padanya.

"Oke gue tunggu" jawabnya sambil mengacungkan jempolnya.

Kemudian aku pun langsung segera pulang ke rumah untuk menggantikan baju kerjaku ke baju keseharian ku dirumah.

Setelah berganti baju diriku pun langsung segera pergi keluar rumah dan tidak lupa untuk selalu mengunci pintu agar aman.

*****

Setelah sampai lalu aku pun langsung menghampiri mereka.

"Yaudah yuk kita langsung aja masuk ke dalam!" Ajak Yusuf kepada kami.

Dan akhirnya kami pun masuk ke dalam sebuah ruangan kecil minimalis berbentuk seperti rumah yang uniknya berada di atas pohon atau kita sebut saja dengan sebutan rumah pohon.

Rumah pohon ini adalah tempat kami berkumpul dan bermain waktu kecil dulu.

[Flashback On]

Kriingg

Bel istirahat pun berbunyi waktunya untuk melepaskan kelelahan sejenak bagi para murid.

"Hufft, akhirnya istirahat juga" kataku sambil merenggangkan tangan.

"Iya, yuk kita ke kantin Syif" ajak Amel kepada ku.

"Yuk, tapi bareng Yusuf aja"

"Oke kalo gitu kita samperin aja ke kelasnya" kata Amel.

"Yaudah yuk!" Ajakku sambil menggandeng tangan milik Amel.

Kami pun menuju kelas Yusuf yang berada disebelah kelas kami.

"Yusuf ke kantin yuk" kataku berbisik padanya sambil melongok ke jendela, karena si Yusuf ini tempat duduknya berada didekat jendela ini.

"Tunggu dulu aku belum selesai isi soalnya ini tinggal diiikit lagi" jawabnya berbisik juga.

"Yaudah kalau gitu aku tunggu didepan oke" kataku sambil mengacungkan ketiga jariku.

"Oke"

Aku pun beralih menatap ke Amel.

"Gimana?" tanya Amel meminta penjelasan.

"Katanya belum selesai ngisi soalnya, kata Yusuf tinggal dikit yg belum" kataku menjelaskannya.

"Huh, tuh guru gak ada bosen-bosennya apa kasih murid soalan mulu, masuk kaga ke otak yg ada pecah iya" katanya dengan raut wajah sedikit kesel.

"Sst, nanti kedengeran Pak Bonar nya lho" kataku.

"Biarin" katanya cuek.

Menikahi Sahabat Sendiri [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang