7. Bertemu Dengannya

39 16 1
                                    

Setelah beberapa hari diriku menganggur di rumah, akhirnya aku pun mendapatkan pekerjaan yang halal yaitu menjadi guru SD di sekolahan lamaku dulu, yah walaupun gajinya tidak seberapa yang penting aku ada penghasilan agar aku tidak merepotkan Umi dan Abiku lagi.

Pip pip
04.40

Assolatuhoiruminannaum

Adzan Subuh pun berkumandang waktunya untuk melaksanakan shalat Subuh bagi seorang muslim.

"Hoaam, Alhamdullillahilladzi ahyaanaa ba'da maa amaatanaa wa ilaihin nusyuur" doa ku setelah bangun dari tidurku.

Setelah sholat aku pun langsung membereskan rumah dan tidak lupa menyiapkan segala kebutuhan ku untuk hari pertama aku mengajar di sana.

*****

Pip pip
07.00

Setelah semuanya sudah siap tidak lupa aku melaksanakan shalat Sunnah Duha terlebih dahulu dengan tujuan agar di permudahkan segala sesuatu urusan ku oleh Allah SWT.

Kemudian baru aku berangkat ke sekolah.

Tetapi ketika di tengah perjalanan tiba-tiba saja aku bertabrakan dengan seseorang yang sepertinya seorang pria.

Brukk

"Astaghfirullah?!" Ucap ku yang tersungkur di atas jalan.

"Maaf saya ga sengaja" ucap pria itu dengan raut wajah panik.

"Boleh saya bantu berdiri?" Izinnya yang langsung aku tolak.

"Gausah saya bisa sendiri" tolak ku padanya sambil perlahan-lahan mulai berdiri lalu menatap matanya sekilas.

"Ucup?!" Ucapku di dalam hati ketika bertatapan dengannya sebentar, lalu memutuskan kontak mata.

"Maaf saya lagi buru-buru, assalamualaikum" pamit ku lalu menghilang dari pandangannya.

"Waalaikumussalam" jawabnya yang samar-samar kudengar.

Kenapa aku menghindarinya? Karena aku tuh sebenernya malu dan belum siap untuk bertemu dengannya, apalagi sekarang aku belum bisa menepati janjinya dulu.

"Maafkan aku Cup, aku belum bisa untuk menemuimu saat ini" gumam ku di dalam hati sambil berjalan dengan pandangan lurus ke depan.

*****

Ketika ku sampai di sana aku pun langsung menuju ke ruang kepala sekolah terlebih dahulu sesuai dengan petunjuk arahannya.

Tok
Tok

"Assalamualaikum" ucap ku dari luar sambil mengetuk pintu.

"Waalaikumussalam masuk aja pintu ga di kunci" jawaban dari balik pintu mengizinkan ku untuk masuk ke dalam ruangan tersebut.

Kriitt

"Assyifa Aulia?" Tanya Bu kepsek padaku.

"Iya Bu saya Syifa" jawabku sambil duduk di kursi berhadapan dengan Bu kepsek.

"Kalau ibu panggil Aulia gapapa kan?" Tanyanya lagi padaku.

"Iya Bu gapapa" jawabku sambil tersenyum.

"Ya, soalnya disini ada juga guru yg namanya Syifa sama kayak kamu cuma belakangnya aja beda" jelas Bu kepsek yang ikut tersenyum sama seperti ku.

******

Setelah selesai berbincang aku pun langsung diantar oleh beliau menuju ke kelas yang ingin ku ajar.

"Assalamualaikum selamat pagi anak-anak, kenalin ini guru bahasa Inggris kalian yg baru namanya Bu Aulia" ucap Bu kepseknya memperkenalkan diriku pada murid-murid disitu.

"Silahkan perkenalkan dirimu!" suruhnya.

"Baik Bu" jawabku dengan sopan.

"Assalamualaikum hai anak-anak perkenalkan nama ibu Assyifa Aulia kalian bisa panggil saya Bu Aulia, saya adalah guru bahasa Inggris kalian yg baru, terimakasih" kata ku memperkenalkan diriku sendiri.

"Waalaikumussalam hai juga Bu guruuu" jawab mereka kompak.

"Bu Aulia kenalin namaku Mutiara Najwa murid yg paaaling cantik disini" ucap anak perempuan tersebut menghampiri ku.

"Kalau aku Muhammad Tio bu ketua kelas disini sekaligus kembarannya Tiara" ucap anak lelaki tersebut yang merupakan kembarannya Mutiara Najwa atau biasa dipanggil dengan Tiara.

"Tapi aku ga punya kembaran kayak kamu!!" Bentak Tiara sambil menunjuk ke arah Tio yang merupakan saudara kembarnya.

"Tapi kata mommy kita ini kembaran!" Bentak Tio yang tidak mau kalah juga.

"Itu kata mommy bukan kata Tiara!" Kata Tiara sambil memalingkan wajahnya.

Sementara ibu kepala sekolah yang melihat keributan tersebut hanya mengusapkan dadanya sabar dengan kelakuan anak muridnya.

"Kalian ini ya ada guru baru bukannya pada duduk manis malah ribut terus ya!" Tegur Bu kepsek pada anak muridnya.

"Maaf Bu, tapi yg mulai duluan kan Tio Bu" ucap Tiara sambil menunjuk ke arah Tio saudara kembarnya.

"Kok aku sih? Bukannya kamu yg marah-marah ga jelas ga mau akui aku kembarannya" ucap Tio sambil menatapnya sinis.

"Yasudah sekarang Tio dan Tiara baikan ya? Sesama saudara muslim harus saling memaafkan oke" pintaku sambil menasihati mereka.

"Iya Bu" ucap mereka bersamaan.

"Kak Tio aku minta maaf ya udah marah-marah sama kakak" kata Tiara sambil mengacungkan tangannya.

"Iya aku juga minta maaf karena selalu bikin kamu kesel" ucap Tio sambil menjabat tangan Tiara, lalu mereka pun berpelukan.

"Nah gitu dong ini baru namanya anak pintar" ucap ku sambil tersenyum dan mengusap kepala mereka dengan lembut.

"Yasudah kalau gitu ibu pamit keluar dulu ya" ucap Bu kepsek yang beranjak dari tempat duduknya.

"Ingat kalian jangan menyusahkan Bu Aulia ya!" Pesan Bu kepsek pada anak muridnya.

"Iyaaa Buu" jawab mereka bersamaan.

"Nah sekarang kamu sudah bisa mulai mengajar disini, semoga lancar" kata Bu kepsek padaku sambil menepuk sebelah bahuku.

"Baik Bu, aamiin terima kasih doanya" ucap ku sambil menciumi tangan beliau.

"Begitu juga dengan Bu kepsek semoga diberi kesehatan dan dipanjangkan umurnya oleh Allah SWT" doa ku untuk beliau.

"Aamiin ya rabbal Al-Amin" ucap beliau.

"Yasudah kalau gitu semuanya selamat belajar dan assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh" ucap beliau lalu pergi ke luar pintu.

"Waalaikumussalam warahmatullahi wa barakatuh" jawabku bersamaan dengan mereka.

*****

Hai gais!

Gimana untuk part ini?

Jangan lupa untuk vote dan commentnya ya biar aku tambah semangat lagi buat ceritanya oke.

See you 🙈

[Revisi 10/7/2023]

Menikahi Sahabat Sendiri [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang