24. H - 2

18 7 0
                                    

Karena mulai besok akad nikahnya, jadi sekarang aku ambil cuti selama tiga hari untuk mempersiapkan semuanya.

Ketika diriku sedang membuka ponsel tiba-tiba ada notifikasi masuk dari nomor tidak dikenal disana.

Ting!

088×××

Assalamu'alaikum Syifa nanti kamu datang ke rumah ku oke.

You
Maaf ini dengan siapa ya?

Yusuf.

You
Dapat darimana nomorku?

Dari Amel

You
Ngapain aku kerumahmu?

Masa lupa sih kan kita mau akad nikahnya besok, jadi sekarang tinggal persiapannya.

You
Oh iya

Yaudah yg penting kamu dtng aja kesini oke.

You
Ya
Read.

Sebelum pergi kesana diriku tidak lupa untuk memakai salep pemberian dari Fatimah kemarin.

*****

Ting
Tong

"ASSALAMU'ALAIKUM" ucapku sedikit teriak sambil menekan tombol bel yang tertempel di pagarnya.

"Waalaikumussalam" jawaban dari balik pagar tersebut sambil membukakan pagar.

"Mari masuk!" Ajak neneknya Yusuf sambil menggandeng tanganku.

"Hai!" Sapanya dengan wajah bahagia.

"Hai juga" sapaku balik untuknya.

"Jadi gini nak Syifa kedatanganmu kesini, saya cuma mau ingin mengukur badanmu aja karena hari ini kita akan memesan baju pengantin untuk kalian berdua" ucap neneknya sambil memegang sebelah bahuku.

"Lalu mulai hari ini kamu jangan panggil saya nenek lagi oke, panggil mama aja oke" sambung beliau lagi.

"I-iya nek eh maksudnya mama" jawabku sambil tersenyum kikuk.

"Jangan ngikutin si Yusuf, ni anak emang gak pernah mau manggil saya mama, mungkin karena wajah saya sudah tua" ucap beliau sambil melirik sinis ke arah Yusuf.

"Tapi kan emang susunannya begitu!" Bantah Yusuf yang membuatku sedikit tersenyum ternyata neneknya Yusuf bisa jahil juga dengan cucunya.

"Iya deh terserah" kata neneknya sambil memutar bola matanya.

Setelah berbincang kami pun langsung segera menaiki mobil yang disetir oleh Yusuf sendiri.

*****

Dan akhirnya kami pun sampai tujuan.

"Assalamu'alaikum" ucap kami bersamaan ke pemilik toko busana tersebut.

Menikahi Sahabat Sendiri [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang