5. Teman Baru

48 18 8
                                    

Akhirnya aku dan keluargaku pun sampai tujuan dengan selamat.

"Alhamdulillah sampai" ucap ku dan Umi, Abiku bersamaan.

Kriitt

Abiku turun dari mobilnya untuk membuka pagar rumahnya yang sudah lama tidak ditempati, tetapi masih terawat layaknya rumah-rumah pada umumnya yang berpenghuni, karena Abi ku sering membersihkan tempat ini walaupun hanya sebentar saja.

"Nah ini rumah lama kami nak Syifa yang sekarang sudah menjadi milik kamu" kata Umiku sambil membuka kunci pintu tersebut.

Ckrek

Pintu tersebut pun berhasil mulai terbuka yang di dalamnya terdapat barang-barang yang sudah usang.

Aku pun mulai tertarik dengan pemandangan indah yang berada di sekitar sini.

"Sepertinya rumah ini tidak terlihat seperti rumah lama yg ga ada penghuninya malah sebaliknya" gumam ku sambil melihat-lihat barang di sekitar ku.

"Iya lah kan Abi yg sering bersihin tempat ini" ucap Abi ku membanggakan dirinya.

"Mau Umi buatkan minuman ga nih?" Tawarnya kepada ku dan Abi ku.

"Mau Umi aku susu ya" pinta ku pada Umiku.

"Kalau Abi kopi ya" pinta Abi ku pada Umiku.

"Yahh Umi bawanya teh sama gula aja gimana?" Tanya Umiku sambil membawakan termos, teh dan gula dari rak bagasi mobil.

"Syifa Umi minta tolong dong taruhin ini ke dapur" pinta Umiku.

"Iya mi" jawabku sambil membawa barang-barang tersebut.

"Oh iya sama tolongin Umi beliin bahan-bahan dapur ya" pintanya lagi.

"Hm" sahutku.

"Ini bahan-bahannya udah Umi catatin di kertas ini ya" kata Umi sambil menunjukkan secarik kertas yang di dalamnya terdapat tulisan-tulisan.

"Oke mi" jawabku sambil melihat-lihat tulisan yang berada di kertas tersebut.

"Assalamu'alaikum Syifa pergi dulu ya" pamit ku pada mereka sambil menciumi tangan mereka.

"Waalaikumussalam" jawab mereka bersamaan.

*****

Aku pun membelinya di supermarket dekat daerah sini. Tadinya sih mau beli di warung sembako dekat rumah, tapi sayangnya lagi tutup jadinya aku belinya di supermarket terdekat.

Setelah membeli bahan-bahan yang di suruh Umi, aku sepertinya mendengar teriakkan orang minta tolong di sekitar sini.

"Toolong tolong ada jambreet!" Teriak seseorang terdengar seperti minta tolong.

"Sepertinya ada yang teriak minta tolong, tapi suaranya kayaknya ga jauh dari sini aku samperin deh" kata ku segera mendatangi sumber suara tersebut.

"Tolong aku....aku dijambret" kata orang tersebut sambil ketakutan.

"Iya, sekarang jambretnya pergi kemana?" Tanya ku.

"Jambretnya sekarang pergi ke arah sana" jawab orang itu.

"Oh yaudah aku kesana sekarang kamu tunggu disini aja dulu" kata ku.

"Iya hati-hati" kata orang itu.

Dan terjadilah aksi kejar-kejaran antara aku dengan si jambret.

"Huft, Woy jambret jangan lariii! Hmm aha ada tong sampah tuh" kata ku dan muncul sebuah ide.

Aku pun menendang tong sampah tersebut dengan kencang hingga mengenai badan si jambret.

Menikahi Sahabat Sendiri [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang