awalan

1.1K 61 4
                                    

Seorang remaja tampan sedang menuju istana Pajajaran,remaja tersebut adalah Raden kian Santang pangeran tampan,yang memiliki kulit putih,pipi tembam,dan senyuman yang sangat manis.

"Alhamdulillah ya Allah akhirnya aku sampai di Tanah Pasundan aku sangat merindukan saudara dan para Ibunda" ujarnya disertai senyuman manis hingga netra indahya tampak menyipit .

Di tempat lain seorang pemuda yang memiliki wajah yang sama dengan kian Santang yaitu abikara sedang memandang kosong pada sebuah gelang tasbih di tangannya,ingatanya membanya pada kenangan dimana dirinya mendapat kan gelang tasbih tersebut.,

Flashback..
Di dalam sebuah hutan dua pemuda yang memiliki wajah yang sama tapi tidak sedarah,sedang bertarung dengan sengit,

"Abikara aku mohon hentikan pertarungan ini tidak ada gunanya kita bertarung seperti ini "ucap kian Santang pada abikara yang, menatapnya penuh emosi

",kau pikir mudah membujukku setelah apa yang ku lalui kian Santang ,aku seperti ini karena dirimu ,tidak aku tidak akan berhenti sebelum kau ku bunuh, "

"astagfirullah abikara kematian ku tidak akan membawa keuntungan padamu.
Kenapa kau begitu benci kepada ku apa ke salahan ku padamu" ucap kian Santang dengan sedih

"Wajah mu itu mirip denganku
mereka terus memujimu dengan wajahku sedang kan aku , dicaci maki oleh rakyat ku sendiri karna dirimu.."

"Maaf kan aku abikara aku tidak bermaksud membuat mu seperti itu jika memang kata maaf ku , tidak bisa membuat mu memaafkan ku lalu dengan cara apa agar kau bisa memaafkan kan ku abikara "netra indah nya memandang sendu pada abikara..

Abikara sendiri memandang tajam kian Santang dan berkata "kau yang membunuhku atau aku yang membunuhmu kian Santang.."

Pertarungan pun terjadi lagi abikara terpukul mundur oleh pukulan kian Santang,

"Argh,bedebah kau kian Santang"

"Maaf kan aku abikar aku terpaksa melakukan nya jika, tidak begitu kau tidak akan berhenti "ucap kian Santang pada abikara..

Kian Santang pun menghampiri abikara yang menatapnya tajam,
"Abikara aku harap ini pertarungan terakhir kita aku benar benar tidak mau bertarung denganmu",ucap kian Santang dengan sedih,. sambil mengobati luka abikara..

Setelah mengobati abikara kian Santang mengambil gelang tasbih di sakunya dan memberikan nya pada abikara.

sambil berkata " abikara aku berharap kita bisa menjadi teman di pertemuan selanjutnya "ucapnya disertai dengan senyuman manis yang membuat abikara tertegun kemudian dirinya pergi dari sana meninggalkan abikara yang meremat gelang tasbih tersebut..
Flashback end..

Tatapan abikara yang awalnya kosang beruba menjadi tajam dirinya meremat gelang tasbih tersebut seraya berkata " kian Santang aku akan merebut dirimu dari Pajajaran dan para saudaramu kau hanya akan menjadi milikku " ucap abikara dengan senyuman mengerikan...

TBC...

Kasih saran dong atau vote supaya aku semangat buat lanjut nulis ohh ya aku lupa bilang disini abikara sama layang Kusuma bukan sodara kian Santang ya see tou

Raden Kian SantangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang