bab sembilan belas

626 43 9
                                    

Saat ini kian Santang,dan yang lainnya menuju ke Pajajaran setelah tadi mereka berpamitan dengan Raden wistapati dan ratu Parwati dari, tadi yang lain melihat kian Santang diam saja membuat yang lain bingung......

"Rayi kau baik baik saja"tanya abikara khawatir., abikara memang ikut kembali ke Pajajaran karna paksaan Kian Santang yang tidak ingin berpisah dari rakanya tersebut.....

"Aku baik baik saja Raka, hanya memikirkan mimpi ku semalam"jawab kian Santang jujur.....

"Memangnya kau bermimpi apa Rayi, sampai kau khawatir seperti itu"tanya abiyasa.....

"Aku bermimpi bertemu dengan kakek prabu Niskala wastu,dan beliau memberiku sebuah pesan Raka"ucap kian Santang lirih.......

"Lalu kenapa kau terlihat sedih, bukanya kau seharusnya senang bertemu dengan kakekmu"tanya Mahesa heran diangguki yang lain.....

"Aku memang senang bertemu dengan, kakek prabu Niskala wastu tapi pesan itu membuat ku khawatir"ucap kian Santang......

"Memangnya pesan nya tentang apa, Raden sampai ku khawatir seperti itu"tanya Nastiti Dewi.....

Akhirnya kian Santang menceritakan tentang mimpinya itu....

Flashback.....
Saat ini kian Santang sedang berdiri di Padang rumput yang indah, dan membuat dirinya sangat damai....

"Cucuku kian Santang"panggil seseorang.....

Kian Santang yang mendengar suara itu, langsung menoleh dan betapa terkejutnya dirinya melihat kakeknya prabu Niskala wastu berada di hadapannya......

"Kakek prabu"ucap kian Santang bahagia kemudian memeluk erat kakeknya itu......

"Aku sangat merindukan mu kakek prabu*ucap kian Santang sambil menangis......

Sedangkan prabu Niskala wastu, hanya mengelus punggung cucunya itu agar tenang.....

"Kakek juga merindukan dirimu, kakek menemui mu untuk menyampaikan sebuah pesan"ucap prabu Niskala wastu setelah pelukan mereka terlepas......

"Pesan apa kakek prabu"tanya kian Santang pelan.....

"Cucuku kian Santang akan ada sebuah prahara di Pajajaran,dan saat itu terjadi kau harus memilih untuk menyelamatkan salah satu yundamu rara Santang atau Ratna Wulan"ucap prabu Niskala wastu sambil menatap mata indah kian Santang......

Sedangkan kian Santang terkejut atas apa yang dikatakan oleh kakeknya, bagaimana mungkin dirinya sanggup untuk memilih antara kedua yunda yang sangat disayanginya itu.....

"Mohon ampun kakek prabu, bagaimana aku bisa memilih antara kedua yundaku,jika aku disuruh memilih aku lebih memilih untuk mengorbankan diriku saja"ucap kian Santang tegas......

Prabu Niskala wastu sendiri, sudah menebak jika cucunya pasti akan mengatakan hal itu.....

"Kakek mengerti maksud mu, tapi saat itu pasti akan tiba juga cucuku dan kau harus siap akan hal itu"ucap prabu Niskala wastu sambil mengelus rambut kian Santang.....

"Aku mengerti kakek prabu,aku akan berusaha untuk melindungi seluruh keluarga ku dan aku mohon doa restu kakek"ucap kian Santang.....

"Restu kakek selalu bersamamu,dan kakek berharap kau bisa menghadapi ujian yang akan datang"ucap prabu Niskala wastu kemudian dirinya menghilang......

Flashback end......
Semua orang terdiam setelah mendengar,apa yang dikatakan oleh kian Santang tentu mereka paham betapa kian Santang sangat menyayangi kedua yundanya tersebut........

Raden Kian SantangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang